Monday, 15 December 2025

Kunjungan GKPB Masa Depan Cerah, Mengagumi Al Zaytun Ajarkan Toleransi Beragama Melalui Olahraga

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id, Indramayu - Jedi yang merupakan salah satu staf dari Gereja Kristen Perjanjian Baru Masa Depan Cerah (GKPB MDC) Subang dan berprofesi sebagai guru olahraga, guru agama dan Kepala Sekolah di TK sinar kasih, Subang merasa terinspirasi dengan adanya guru olahraga dari umat Kristen menggambarkan motto toleransi benar benar dipraktekan dalam olahraga.

“Ini fenomena yang luar biasa walaupun tadi saya tidak terlalu bicara dengan beliau ya karena waktu kami sebentar tapi saya bisa melihat Bagaimana anak didiknya yang luar biasa banyak itu dan tadi dia cukup ada prestasi ya, mereka sudah ke Bangkok, ini kembali lagi saya bilang sebenarnya ada nilai nilai toleransi di dalam olahraga” ujar Jedi.

Menjadi catatan penting dalam hidupnya, Jedi mengambill pelajaran bahwa dengan olahraga kita bisa mendidik anak anak mempratekan kerukunan.

“Sebenarnya ada nilai nilai toleransi didalam olahraga karena saya melihat olahraga ini tadi yang saya sebutkan, bisa menjadi jembatan toleransi, jembatan perdamaian, itu bisa membangun persahabatan yang luar biasa melalui olahraga bahkan bisa membangun suatu perdamaian dengan fasilitas sarana yang saya siapkan saya yakin Al Zaytun ke depan bisa menciptakan atlit-atlit luar biasa dan saya lihat tadi pak Robi (pelatih Olahraga Hoki) juga Dia adalah seorang non muslim tapi mendedikasikan pekerjaannya untuk mengajar anak-anak di tempat sini dengan tidak memandang agama tidak memandang budaya, saya pikir ini saatnya kita bergandengan tangan bersatu bahwa kita harus apa ya merobohkan tembok-tembok perbedaan” terang Jedi.

Jedi melihat ada faktor keseriusan Syaykh Panji Gumilang dalam sektor olahraga dengan terpenuhinya fasilitas olahraga seperti Voli, Tenis, Basket, Karate, Hoki ditambah dengan adanya Stadion kelas Internasional Palagan Agung, sangat punya potensi yang bagus untuk membangun olahraga.

Sebagai mantan atlet dan guru olahraga, dirinya berandai akan senang sekali jika dapat kesempatan emas bertemu langsung dan berbincang dengan Syaykh Al Zaytun mengenai dunia olahraga.

“Beliau dengan karisma yang tinggi, dengan Wibawa yang tinggi, dengan logikanya yang luar biasa itu, sebenarnya saya sedikit ciut gitu, kalau harus berbicara sama beliau, tapi kalaupun saya betemu saya yakin ini suatu kesempatan emas yang harus saya ketemui mungkin salah satunya saya tetap akan berbicara seperti dunia saya karena saya dulu juga mantan atlet, Saya akan berbicara dengan beliau 24 jam kalau bisa, tentang bagaimana cara membangun masa depan olahraga terutama yang ada di Al Zaytun ini” ujarnya semangat.

Saat ditanyakan kesan setelah diajak berkeliling, Jedi mengungkapkan pegalnya tidak membuatnya kapok, karena terbayar dengan apa yang dilihatnya terutama saat melihat pengolahan beras sehat di Istana beras.

Dengan alat canggih yang besar di Istana beras, tidak ditemukan debu debu putih yang biasanya menempel di beras dan di karung, sehingga kesan bersih, sehat, membuatnya nyaman dan takjub meskipun tanpa memakai masker.

Jedi mengungkapkan rasa terimakasihnya melihat banyak pengalaman-pengalaman baru mengenai toleransi, pendidikan, dengan terobosan terobosan yang dilakukan Al Zaytun menguatkan kembali rasa persatuan demi membangun Indonesia.

“Melalui Pondok AL Zaytun ini banyak terobosan-terobosan, ini saatnya kita sebagai umat beragama kita robohkan tembok-tembok yang membuat perbedaan, tetapi melalui perbedaan itu saya yakin pada saat kita bergandengan tangan akan terjadi karya-karya yang besar terjadi, ide-ide yang luar biasa dan terjadi terobosan untuk negara ini ya terima kasih. Pungkas Jedi. (Amr-untuk Indonesia)