Monday, 15 December 2025

Demo Mahasiswa "September Hitam" di Bandung Suarakan 3 Tuntutan

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognes masa demo mhasiswa

lognews.co.id, Bandung  -  Gabungan mahasiswa melakukan aksi demo “September Hitam”, di depan Gedung Sate Jalan Diponegoro, dengan mengenakan jas almamater dan spanduk pada Jumat (29/9/2023)

Mereka tiba di Gedung Sate, pukul 16.00 dan melakukan demontrasi, aparat keamanan yang sudah standby di lokasi pun, mengamankan kendaraan yang akan melintas ke area kumpulan mahasiswa.

Dalam diskusi itu, mereka ingin menemui Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, untuk menyampaikan tuntutannya dalam aksi “September Hitam”.

Sekelompok mahasiswa lantas melanjutkan aksi dengan membakar sebuah ban di tengah jalan. Korlap aksi “September Hitam”, Arya Pradana, bersama rekan-rekannya, ingin Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk keluar menemuinya.

Mereka menyuarakan tiga tuntutan yaitu kasus HAM, kedua konflik di Rempang hingga Dago Elos, dan terakhir masalah sampah.

“Tiga tuntutan yang akan kami sampaikan dari mulai kasus HAM, konflik Rempang hingga Dago Elos yang sempat viral, terakhir masalah sampah untuk bisa ditangani dengan serius. Disini kami tengah krisis tempat sampah di beberapa lokasi pembuangan sudah membludak hingga bercecerana,” ucap Arya saat di wawancara.

Arya mengungkapkan, kami dari mahasiswa memberi waktu 4×24 jam kepada Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, untuk segera merespon aksi tuntutan kami. Kalaupun tidak, kami akan kembali lebih kuat dan tidak segaan-segan menduduki Gedung Sate Bandung.

Massa terus melakukan aksinya dengan mengobrak-abrik gerbang Gedung Sate tersebut, membuat gerbang jebol berhasil untuk dibuka.

Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono langsung menemui massa untuk menenangkannya. Kemudia mengajaknya untuk berdiskusi secara baik-baik.

 “Kami ingin pak Bey ada disini menemui rekan-rekan. Kami menahan panas dan lapar untuk bisa menyampaikan tuntutan kami sekaligus mendapatkan jawabannya,” ucap seseorang mahasiswa.

Massa akhirnya membubarkan diri setelah berdiskusi dengan Kombes Budi Sartono, dan mengancam akan kembali. (Amr-untuk Indonesia)