Menurut keterangan resmi dari situs majelis tinggi Kongres AS, suara akhir dalam pemungutan suara prosedural menunjukkan 60 senator mendukung paket RUU tersebut, sedangkan 40 senator menolaknya. Jumlah suara 60 adalah ambang batas yang diperlukan untuk meloloskan RUU ini.

Paket RUU yang disetujui mencakup pendanaan berbagai instansi penting, antara lain Kongres dan layanan pendukungnya, Departemen Pertanian termasuk program bantuan pangan SNAP yang membantu 42 juta warga AS, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), program dan tunjangan bagi para veteran, serta proyek konstruksi Pentagon di tahun fiskal 2026. Instansi lainnya akan didanai melalui resolusi lanjutan yang berlaku hingga 30 Januari 2026.

Salah satu poin penting dalam kesepakatan ini adalah pembatalan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang telah berlangsung sejak shutdown mulai diterapkan. RUU ini juga menjamin pembayaran gaji pegawai federal selama masa shutdown.

Setelah persetujuan Senat, RUU ini akan dikirim ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mendapatkan persetujuan final sebelum diserahkan kepada Presiden Donald Trump untuk ditandatangani menjadi undang-undang.

Senat melaksanakan proses legislatif ini sebagai upaya mengakhiri krisis pemerintahan yang telah melumpuhkan berbagai layanan publik di seluruh negeri. Sebagian senator dari kedua partai bekerja sama sehingga RUU tersebut bisa lolos, meskipun konten RUU tidak memasukkan perpanjangan subsidi kesehatan yang menjadi tuntutan utama beberapa senator Demokrat.

Meski persetujuan di Senat sudah tercapai, RUU tersebut masih menghadapi tantangan di DPR, di mana pemungutan suara dijadwalkan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

Shutdown yang terjadi sejak awal Oktober menyebabkan gangguan besar dalam pelayanan pemerintah, termasuk keterlambatan pembayaran gaji pegawai, penundaan program bantuan pangan, dan hambatan operasional lainnya.

Dengan disahkannya paket pendanaan ini, diharapkan penutupan pemerintahan akan segera berakhir dan pelayanan publik kembali berjalan normal dalam waktu dekat.

Sumber utama:
CBS News, CNBC, NPR, CNN, New York Times (November 2025)cbsnews+4​