PEMILU
Friday, 20 September 2024

Toko Alkohol Pertama Di Arab Saudi

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

lognews.co.id, Arab Saudi – Akan dibuka toko minuman beralkohol pertama di Arab Saudi lebih tepatnya didaerah Riyadh. Tetapi toko hanya akan menjual miras ke diplomat asing non-Muslim.

Alkohol sangat dilarang keras di Negara Arab Saudi, peraturan ini di tegakkan tanpa memandang afiliasi Agama seseorang. Pembatasan ini sangat ketat bagi non-Muslim , dan kepemilikan atau penggunaan minuman beralkohol oleh non-Muslim dianggap sebagai tindak pidana dan dapat dihukum berdasarkan hukum.

Sebelum hal ini diberlakukan, Arab Saudi mengatur segala bentuk konsumsi alkohol merupakan hal yang ilegal. Hal ini karena ada peraturan yang ketat dalam mengatur konsumsi alkohol di Arab Saudi bahkan hal ini dilarang keras.

Toko minuman alkohol ini akan dibuka di Kawasan kompleks diplomat di Ibu Kota Riyadh dengan tujuan minuman beralkohol tersebut hanya dijual ke diplomat dan orang-orang yang memiliki akses khusus.

Sampai sekarang belum jelas apakah toko ini dapat di akses oleh warga asing juga yang dapat akses ke toko tersebut.

Jika resmi dibuka toko tersebut menjadi sejarah, sebab sebagai Negara yang menerapkan syariat Islam, Saudi memiliki undang-undang ketat yang melarang peredaran dan konsumsi minuman alkohol termasuk bagi warga asing dan Masyarakat yang tinggal di Arab Saudi.

Pemerintahan Arab Saudi sampai saat belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait pembukaan toko miras ini. Pusat Komunikasi Internasional (CIC) Saudi , telah mengkonfirmasi bahwa pemerintah telah menerapkan pembatasan baru terkait impor alcohol.

Selain dibukanya toko alkohol ini, Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed Bin Salman (MBS) juga membuka seluas-luasnya kunjungan wisatawan asing Non-Muslim dan mengadakan konser musik.

Untuk mengakses ke toko tersebut sangatlah ketat pelanggan harus mendaftar melalui aplikasi seluler dari Kementrian Luar Negeri Saudi untuk mendapatkan kode izin agar bisa akses masuk kedalam toko dan membeli.

Aplikasi tersebut membatasi jumlah kuota yang dipesan oleh pelanggan setiap orangnya. (Umar untuk Indonesia)