lognews.co.id, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tiba dengan kereta api di Rusia Presiden Rusia Vladimir Putin
Berangkat dari Pyongyang pada hari Minggu dengan menaiki kereta lapis baja, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tiba di Rusia pada hari Selasa tanggal 12 September, di mana ia dijadwalkan untuk membahas topik-topik "sensitif" dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa hari mendatang. Dmitri Peskov, dikutip agensi Rusia Ria Novosti.
Kim Jong-un dijadwalkan bertemu dengan orang kuat Kremlin itu selama perjalanan pertamanya ke luar negeri sejak dimulainya pandemi Covid-19 .
Berangkat dari Pyongyang pada hari Minggu dengan menaiki kereta lapis baja, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tiba di Rusia pada hari Selasa tanggal 12 September, di mana ia dijadwalkan untuk membahas topik-topik "sensitif" dengan Presiden //Rusia Vladimir Putin dalam beberapa hari mendatang
pemimpin tertinggi Korea Utara sejak tahun 2011 dan pemimpin Partai Pekerja Korea sejak tahun 2012.
Kim Jong-un dijadwalkan bertemu dengan orang kuat Kremlin itu selama perjalanan pertamanya ke luar negeri sejak dimulainya pandemi Covid-19 .
KTT dengan Vladimir Putin akan diadakan dalam beberapa hari mendatang di suatu tempat di Timur Jauh Rusia. Namun Moskow tidak merinci tanggal atau lokasi pertemuan tersebut.
Washington khawatir Moskow akan memperoleh senjata untuk operasi militernya di Ukraina dari Korea Utara, yang juga terkena sanksi karena program nuklir dan rudalnya
Cheong Seong-chang, seorang peneliti di Sejong Institute, menilai jika Korea Utara meningkatkan kerja sama militernya dengan Rusia, “akan ada peningkatan kemungkinan konflik berkepanjangan di Ukraina.” Sebagai imbalan atas bantuannya kepada Moskow, “pengembangan kapal selam nuklir dan satelit pengintaian Korea Utara dapat berkembang lebih cepat.”
Didampingi oleh pejabat tertinggi militer berseragam, Kim Jong-un tampil dengan wajah serius dalam gambar tersebut, memberi hormat dari pintu kereta berwarna hijau dan emas. Perwakilan dari otoritas Pyongyang mengucapkan “perpisahan yang hangat” kepadanya, menurut Kantor Berita Pusat Korea KCNA.
Pemimpin Korea Utara, yang sangat jarang bepergian ke luar negeri, didampingi oleh pejabat senior militer, termasuk kepala pertahanan, menteri luar negeri, dan mereka yang bertanggung jawab atas produksi senjata dan keamanan teknologi luar angkasa, menurut media resmi.
Bagi Andrei Lankov, pakar Korea Utara di Universitas Kookmin di Seoul, pertemuan puncak Putin-Kim adalah bagian dari “pemerasan diplomatik” Moskow terhadap Seoul karena Rusia ingin menghalangi Korea Selatan untuk memasok senjata ke Ukraina. (Amr-untuk Indonesia)