PEMILU
Saturday, 28 September 2024

Recep Tayyip Erdogan Menang Pemilihan Putaran Kedua dan Akan Berkuasa Hingga 2028

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id - Pemilihan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah mengumumkan kemenangannya dalam pemilihan putaran kedua yang berlangsung pada Minggu (28/5). Kemenangan ini menandakan kelanjutan masa pemerintahan Erdogan hingga tahun 2028. Pemilihan tahun 2023 ini merupakan kali ketiga Erdogan berhasil memenangkan pemilihan selama 20 tahun memerintah Turki.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada setiap warga negara kami karena sekali lagi mempercayai saya dengan tanggung jawab untuk memimpin negara ini selama lima tahun ke depan," kata Erdogan, yang bertujuan untuk memerintah selama tiga dekade.

Erdogan dianggap sebagai calon favorit dalam pemungutan suara tersebut setelah pada pemilihan putaran pertama ia hanya berhasil meraih kemenangan dengan selisih tipis. Baik Erdogan maupun Kilicdaroglu, penantangnya, dalam rapat umum terakhir pada Sabtu (27/5), menyatakan bahwa jumlah pemilih akan menjadi faktor penentu hasil pemilihan presiden.

Para penentang Erdogan menuduhnya merusak demokrasi, memenjarakan kritikus, dan mengkonsolidasikan kekuasaan. Sementara itu, Kilicdaroglu berjanji untuk mengembalikan Turki ke sistem demokrasi parlementer dan membebaskan tahanan politik terkemuka.

Namun, Erdogan memainkan kartu nasionalis, menuduh Kilicdaroglu lemah dalam menangani terorisme, dan menggarisbawahi perlunya kepemimpinan yang kuat untuk melawan sekutu Barat Turki dan menghadapi tantangan berbahaya yang timbul dari lingkungan regional yang meliputi Suriah dan Ukraina.

 

Sikap tersebut mendapatkan persetujuan dari pemilih lainnya, seperti yang diungkapkan oleh Yunus Koz. "Ini sangat penting. Saya seorang Muslim, saya adalah orang Turki, saya sangat mencintai tanah air ini, dan saya ingin tanah air saya tetap berada di tangan Tayyip Erdogan. Di sisi lain [Kilicdaroglu], mereka ingin kekuasaan dipegang oleh kekuatan imperialis," ujar Koz. (red)