Saturday, 06 December 2025

Aishiah dan Muslimat Lestarikan Lingkungan dengan Workshop Eksklusif Ajarkan "Nabung Ayam" hingga Reboisasi

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id, Bandongan, Magelang – Gerakan solutif menjaga lingkungan untuk kebermanfaatn melalui Workshop Pelestarian Lingkungan Hidup bertema “Membangun Kesadaran Lingkungan dalam Menghadapi Pengelolaan Sampah di Era Modern From Passion to Action†diselenggarakan bersama oleh Muslimat dan ‘Aisyiyah Bandongan, bidang komisi pemberdayaan perempuan dan pemuda yang di pelopori oleh siti Nuraini dan Fursotul Farah Muslimat ,  bertempat di SMK Muhammadiyah Bandongan, Minggu (12/10).

komunitas lingkungan

Dua organisasi perempuan Islam terbesar di Indonesia, Muslimat dan ‘Aisyiyah  bersatu menggelar kegiatan inspiratif ini diinisiasi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Bandongan, dan diselenggarakan bersama oleh Bidang Komisi Pemberdayaan Perempuan dan Pemuda Muslimat dan ‘Aisyiyah Bandongan, yang dipelopori oleh Siti Nuraini. Acara bertempat di SMK Muhammadiyah Bandongan.

Gerakan Ekologis dari ormas keagamaan mendapat dukungan penuh dari unsur Pemerintah Daerah, Camat Bandongan, Broto Wibowo, S.Pd., M.Pd., memberikan apresiasi tinggi mengingat berdampak pada perkembangan pesat Kecamatan Bandongan.

“Bandongan kini berkembang menjadi kecamatan yang maju. Maka otomatis, tantangan pengelolaan sampah juga meningkat. Sudah saatnya kita ubah sampah menjadi berkah,†tutur Camat Broto.

Kehadiran Danramil dan Kapolsek Bandongan turut memperkuat dukungan lintas sektor, menunjukkan bahwa gerakan menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama.

Tiga Sesi Inspiratif Menuju Ekonomi Hijau Keluarga

Kegiatan yang dimulai pukul 10.05 WIB ini dibagi menjadi tiga sesi utama yang sarat inspirasi dan aksi:

1. Gaya Hidup Hijau sebagai Implementasi Keimanan, sesi ini disampaikan oleh Ustadz Syaiful Bahri, dengan moderator Siti Nuraini, yang membahas dasar-dasar keimanan yang mendorong umat Islam untuk mencintai dan menjaga alam.

 2. From Passion to Action dalam Menciptakan Ekonomi Hijau Berbasis Keluarga.

Ustaz Rochmad Taufiq memaparkan solusi aksi riil, termasuk "nabung ayam 3 tahun jadi milyarder," nabung domba, dan nabung pisang, menekankan peran keluarga dalam membangun ekonomi hijau yang berkelanjutan. Ia juga menambahkan filosofi mendalam, "Tanamkan sejak dini agar setiap kita setiap generasi bangga menjadi petani, sebab tani artinya Tawakal, Niat, Ibadah."

Sesi terakhir disampaikan oleh Uswatun Wulandari, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (PSPKLH) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang. Uswatun menyoroti pentingnya implementasi fatwa MUI tentang lingkungan, revitalisasi eco majelis taklim, pembentukan bank sampah, dan gerakan penanaman pohon.

 â€œSilakan pesantren atau sekolah yang ingin melaksanakan program reboisasi mengajukan permohonan bibit ke DLH Kabupaten Magelang,†tegasnya, membuka peluang kolaborasi dengan institusi pendidikan di bawah naungan kedua ormas.

Antusiasme peserta, baik dari Muslimat maupun ‘Aisyiyah, terlihat luar biasa, dengan banyaknya ide konkret yang muncul dalam sesi Rencana Tindak Lanjut (RTL).

Para peserta menyatakan komitmen kuat untuk menjadikan kegiatan ini sebagai gerakan sedekah lingkungan yang berkelanjutan.

Kolaborasi semua unsur mengirimkan pesan kuat tentang persatuan dalam aksi nyata menuju Bandongan yang bersih, hijau, dan penuh berkah, panitia merangkum kegiatan ini dengan pantun spesial;

 Sampah selesai di rumah sendiri,

 Lingkungan bersih hati pun teduh.

 Muslimat dan ‘Aisyiyah bersinergi,

 Melestarikan hidup jadi amal sedekah yang utuh.

Kegiatan ditutup pukul 13.30 WIB dengan suasana penuh semangat dan harapan.

Kolaborasi ini bukan sekadar workshop, melainkan gerakan moral bersama menuju Bandongan yang bersih, hijau, dan penuh berkah. (Mad-untuk Indonesia)