lognews.co.id – Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura andalan yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran. Namun, di balik potensinya, tanaman ini tergolong rentan terserang penyakit, terutama saat musim hujan.
Dengan mengenali penyakit lebih dini petani dapat menyelamatkan hasil panennya dan mengurangi risiko kerugian, Berikut ini beberapa jenis penyakit pada tanaman cabai:
1. Busuk Buah (Antraknosa)
Penyakit ini menyebabkan munculnya bercak hitam pada permukaan buah cabai, yang lama-kelamaan membusuk dan membuat buah tidak layak jual. Serangan ini dapat menyebar dengan cepat terutama saat kelembaban tinggi.
2. Bercak Daun (Cercospora)
Tanda-tandanya berupa bintik-bintik cokelat keabu-abuan pada daun. Jika tidak ditangani, bercak ini bisa menyebabkan daun mengering dan gugur, yang akhirnya melemahkan tanaman.
3. Virus Kuning (Begomovirus)
Dikenal juga sebagai penyakit kuning, virus ini menyebabkan daun menjadi keriting dan berwarna kuning terang. Pertumbuhan tanaman terhambat dan buah yang dihasilkan kecil atau tidak terbentuk sama sekali.
4. Layu Cabai (Ralstonia solanacearum)
Tanaman tiba-tiba layu meskipun penyiraman cukup. Penyakit ini menyerang pembuluh tanaman dari dalam dan sulit disembuhkan, sering menyebabkan kerugian besar jika menyerang secara luas.
5. Busuk Batang (Phytophthora capsici)
Penyakit ini menyerang bagian batang dekat permukaan tanah. Batang menjadi lunak, hitam, dan lama-lama membusuk, membuat tanaman roboh dan mati sebelum berbuah maksimal.
Dengan mengenali gejala awal dan memahami jenis penyakit menjadi langkah penting agar produksi tidak terganggu.
Petani diharapkan untuk lebih aktif memantau kondisi tanaman, menjaga sanitasi lahan, dan melakukan rotasi tanaman. Selain itu, penggunaan benih tahan penyakit dan pengendalian hama terpadu dapat menjadi solusi jangka panjang. (Sahil untuk Indonesia)


