Monday, 15 December 2025

Cara Jitu Tampil Percaya Diri Saat Wawancara Kerja

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id – Gugup, tangan dingin, dan suara bergetar jadi masalah klasik saat menghadapi wawancara kerja. Padahal, rasa percaya diri saat interview sering kali jadi penentu utama bagi perekrut untuk menilai kesiapan dan potensi pelamar.

Tak sedikit pencari kerja yang memiliki kualifikasi mumpuni, namun gagal meyakinkan pewawancara karena kurang percaya diri saat proses berlangsung. Hal ini bisa terjadi karena minim persiapan, tidak mengenali diri sendiri, atau sekadar grogi berlebihan.

Kenali Diri dan Pekerjaan yang Dilamar

Kepercayaan diri dimulai dari pemahaman. Mengenali kelebihan, pengalaman, serta tujuan karier pribadi akan memudahkan pelamar dalam menjawab pertanyaan dengan mantap. Selain itu, memahami posisi dan perusahaan yang dituju juga memberi kesan serius dan siap.

Latihan Sebelum Hari H

Berlatih menjawab pertanyaan umum seperti “Ceritakan tentang diri Anda”, “Apa kelebihan dan kekurangan Anda?”, atau “Kenapa kami harus memilih Anda?” bisa membantu pelamar merasa lebih tenang. Latihan ini bisa dilakukan di depan cermin atau bersama teman.

Penampilan yang Rapi Bukan Formal Berlebihan

Tampil rapi dan sesuai dengan budaya perusahaan menjadi poin penting. Untuk perusahaan startup, gaya semi formal bisa diterima, sementara untuk instansi resmi atau korporat besar, pakaian formal tetap menjadi standar.

Gunakan Bahasa Tubuh yang Terbuka

Mata yang menatap lawan bicara, senyum ringan, serta posisi duduk tegak adalah bagian dari komunikasi non-verbal yang memperkuat kesan percaya diri. Hindari gerakan gelisah seperti menggoyang kaki atau memainkan pulpen.

Tarik Napas dan Jaga Ritme Bicara

Saat gugup, pelamar cenderung berbicara terlalu cepat atau terbata-bata. Menarik napas dalam sebelum menjawab bisa membantu menjaga ketenangan dan ritme bicara tetap stabil.

Persiapan adalah Kunci

Kepercayaan diri bukan sesuatu yang datang tiba-tiba. Ia dibangun lewat persiapan, pemahaman diri, dan kemauan untuk terus belajar. Dengan bekal yang cukup, setiap pelamar bisa menunjukkan versi terbaiknya saat duduk di hadapan pewawancara. (Sahil untuk Indonesia)