lognews.co.id, Kudus - Museum Jenang kudus di toko Mubarok Food, pusat jajanan dan oleh oleh Kota Kudus mengisahkan perjalanan panjang berjayanya jenang Kudus dari masa ke masa.
Menjadi wisata edukasi, pengunjung mendapatkan informasi yang ada didalam diorama, lukisan, pajangan pajangan, alat alat tradisional, didampingi oleh petugas yang ramah, sabar menjelaskan dan menjawab pertanyaan para pengunjung.
Dengan tiket masuk sebesar Rp. 10.000 kita akan puas melihat lihat, semua sejarah tentang jenang Kudus yang menggambarkan bagaimana tradisi kuliner berjuang dan berkembang pesat sehingga tersohor menjadi ikon jajanan Kota Kudus.
Dibangun pada Generasi 1 (1910-1940) oleh H. Masbruri dan H. Alawiyah, Omah Kapal menjadi saksi perkembangan teknik pembuatan jenang.
Selanjutnya diteruskan oleh Generasi 2 (1940-1992) dimulainya transisi dari proses pembuatan jenang tradisional menuju pembuatan yang lebih profesional dibawah arahan H. Shhochib dan Hj. Istifaiyah.
Kemudian pada masa saat ini, Generasi 3 (1992-sekarang), H. Muhammad Hilmy, SE, dan Hj. Nujumulllaily memegang tongkat estafet, meneruskan tradisi pembuatan jenang Kudus hingga saat ini.
Selain pesona jenang Kudus, didalam Museum juga terdapat beberapa spot menarik seperti mini market, komplek masjid, menara kudus, Omah Kapal dan Replika Pesawat Fokker yang digunakan untuk penyebaran pamflet rokok pada tahun 1820 oleh Bapak Nitisemito.
Selain itu terdapat pula foto-foto para bupati dari tahun 1890-2023, dan 20 pigura bupati Kudus.
Ditemui pula motor klasik, mainan anak tradisional, pustaka Menara, dan mushaf Alquran Raksasa.
Rumah joglo yang megah dengan ornamen ukiran kayu jati menjadi daya tarik lainnya. Dari diorama yang ada, kita disaksikan sejarah mengenai Pasar Bubar Menara Kudus, yang pertama kali menggelar jenang Kudus pada tahun 1930, turut memperkaya warisan kulinernya.