PEMILU
الجمعة، 20 أيلول/سبتمبر 2024

Museum Kretek Menginspirasi Anak Muda

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

 

lognews.co.id, Kudus - Menikmati liburan ke kota Kudus belum lengkap jika belum berkunjung ke Museum sejarah industri kretek.

Kudus, merupakan salah satu Kabupaten di pesisir utara Jawa Tengah, memiliki julukan yang beragam, antara lain sebagai Kota Santri, Kota Wali, Kota Jenang, dan Kota Kretek. 

Disamping itu, Kudus memiliki satu-satunya museum kretek di Indonesia yang terletak di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, uniknya museum ini menyimpan beragam koleksi yang mengisahkan tentang cikal bakal perkembangan kretek di tanah Jawa.

Kretek lahir di Kudus, tidak terlepas dari sosok Haji Djamhari, yang ketika itu memiliki sakit sesak nafas, lalu mengambil minyak cengkih dan dioleskan di dada dan tubuhnya. Setelah dioleskan, sesak nafasnya reda. Kemudian Ia bereksperimen dengan menghaluskan cengkeh, dicampur dengan tembakau, dilinting menggunakan “klobot” kulit jagung, diikat dengan benang lalu dibakar dihisap.

Bunyi 'kemretek' atau terdengar 'kretek..kretek..kretek..." dari lintingan rokok yang dibakar, menjadi asal-usul nama kretek. 

Menurut Novi, salah satu pegawai di bagian edukasi Meseum Kretek Kudus mengatakan bahwa Meseum kretek Kudus didirikan di atas lahan seluas 2,5 ha pada tahun 1986 atas prakarsa Soepardjo Rustam, Gubernur Jawa Tengah saat melakukan kunjungan ke Kudus dan melihat potensi besar perusahaan kretek yang mampu menggerakkan perekonomian masyarakat di kota tersebut. 

Museum ini menyimpan 1.195 koleksi tentang sejarah kretek, misalnya kiprah Nitisemito yang mendirikan Pabrik Rokok Bal Tiga, dokumen-dokumen perusahaan pada waktu itu, alat-alat tradisional pembuatan rokok hingga yang menggunakan teknologi modern, diorama jenis-jenis tembakau cengkeh, diorama pembuatan rokok di pabrik, dan lain sebagainya.

Berkunjungnya wisatawan ke Meseum Kretek Kudus diharapkan bisa memiliki wawasan dan ilmu tentang sejarah yang ada di MuseumnKretek Kudus.

Intan Aulia Agustina Salah satu pengunjung Meseum Kretek Kudus yang berasal dari MA PGIP Hadi Wijaya Kecama Kajen, Kabupaten Pati yang sedang melihat lihat diorama mengungkapkan rasa senangnya karena bisa menambah pengetahuan sejarah berdirinya pabrik rokok kretek di Kudus, sehingga bisa menjadi motivasi dirinya dan teman-teman untuk menjadi pengusaha yang sukses dan membangun daerahnya.

Rajum pengunjung asal Karawang, Jawa Barat bersama temannya berkunjung ke Meseum Kretek Kudus karena dirinya menyukai rokok kretek sehingga merasa penasaran ingin mengetahui tentang sejarah kretek.

"Saya berharap pengusaha rokok tetap menjaga kualitas rasa rokok kretek, sehingga industri rokok di Kudus semakin jaya" Pesan Rajum. (Endar untuk Kudus)