PEMILU
الجمعة، 20 أيلول/سبتمبر 2024

Ada Yang Berbeda Dari Perhelatan Malam Anugerah Piala Citra Festival Film 2023

تقييم المستخدم: 5 / 5

تفعيل النجومتفعيل النجومتفعيل النجومتفعيل النجومتفعيل النجوم
 

lognews.co.id, Jakarta – Sebagai penghargaan tertinggi insan perfilman tanah air, Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2023 hadirkan suasana berbeda dari perhelatan FFI sebelumnya, yang kini akan berlangsung di Ciputra Artpreuneur Theater 14 November 2023.

Dengan mengusung tema “Citra” pada FFI tahun ini, memberikan suguhan kepada insan perfilman dan masyarakat bahwa film dan insan film yang masuk nominasi tahun ini juga menjadi bagian dari citra perfilman kita.

Pergelaran FFI 2023 sekaligus menjadi tahun terakhir untuk Ketua Komite FFI 2021-2023 Reza Rahadian yang selama ini sudah melalui berbagai dinamika selama tiga tahun penyelenggaraan FFI dengan tahun pertamanya berada dimasa pandemi hingga kini berada dimasa endemi, ada banyak capaian yang telah dilalui diantaranya melakukan adaptasi pada beberapa persyaratan untuk film yang layak mendaftar, hingga hadirnya beberapa kategori baru seperti kritik dan kategori nominasi favorit pilihan penonton.

Keikutsertaan film yang tayang di Over The Top atau yang kita kenal dengan istilah OTT juga merupakan bagian dari adaptasi mengingat perkembangan perfilman baik diluar negeri maupun dalam negeri berkembang pesat saat pandemi.

Reza mengungkapkan kepada film yang tayang di OTT dalam format film dengan tetap aligable untuk didaftarkan filmnya pada perhelatan FFI tahun ini.

“bagaimana dengan film yang tayang hanya di OTT saja, sampai sejauh ini mengingat pandemi waktu itu di 2021, kami juga menyelenggarakan baik diseluruh festival film Internasional, maupun oscar sekalipun mereka juga mnyesuaikan diri dengan situasi yang ada karena bioskop pada saat itu banyak yang tutup, OTT bertumbuh, film banyak yang tayang langsung di OTT, maka mereka juga membuat persyaratan baru” ujar Reza.

Selanjutnya Reza menekankan bahwa FFI bukan ruang penayangan film bioskop, FFI adalah festival film dimana siapapun peserta boleh mendaftar termasuk film pendek yang belum pernah mendengar judulnya, hingga ratusan judul dari berbagai wilayah, Ia mencontohkan beberapa judul film yang jarang terdengar seperti Women From Rote Island, Orpa walaupun bukan dari PH besar namun bisa masuk didalam ajang FFI tahun ini.

“Saya bisa menjamin bahwa, tidak ada siapapun suatu individu, produser manapun yang mendapatkan perlakuan berbeda dengan industri kecil, nggak ada, itu bisa saya jamin, jadi semuanya berhak mendaftarkan film tanpa terkecuali, yaitu satu memenuhi syarat untuk mendaftarkan film” jelasnya.

Pada FFI kali ini, terasa segar dengan kehadiran dua musisi ternama dari Iwan Fals, dan Rossa yang membawakan lagu Hit dan beberapa lagu nominasi kategori lagu terbaik FFI 2023, menjadi hiburan yang akan dinikmati oleh tamu undangan maupun pemirsa dirumah sembari menunggu pemenang film favorit yang dijagokan oleh para pecinta film pada FFI 2023, salah satu yang menjadi alasan tidak dimunculkannya MC membuat acara terfokus kepada urutan nominasi dan pemenang yang terpilih, disambung dengan hiburan dari musisi legendaris Iwan Fals dan Rossa, menjadikan acara lebih cepat dan efisien.

Direktur Jenderal Kemendikbudristek Hilmar Farid menambahkan, penyelenggaraan FFI yang berada di bawah Kemendikbudristek menjadi mandat untuk terus memberikan dukungan konkret pada ekosistem kesenian dan kebudayaan khususnya ekosistem perfilman Indonesia.

“Selama tiga tahun terakhir kita patut berbangga karena capaian perfilman Indonesia begitu gemilang. Baik secara capaian di industrinya dengan cerminan jumlah penonton maupun capaian secara kritik lewat kemenangan berbagai film Indonesia di ajang festival internasional. Semoga dengan selalu terselenggaranya FFI juga bisa menjadi barometer perfilman Indonesia pada masa kini dan mendatang,” kata Dirjen Kemendikbudristek Hilmar Farid.

Penyelenggaraan Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia 2023 juga turut mendapat dukungan dari jaringan bioskop Cinema XXI. Cinema XXI merasa bangga bisa kembali berpartisipasi pada perayaan FFI sebagai bagian dari ekosistem perfilman nasional. Harapan Cinema XXI, seperti disampaikan oleh Head Corporate Communications and Brand Management, Dewinta Hutagaol, “setelah melalui pandemi adalah supaya perfilman di tanah air tetap hidup dan beragam, sehingga semakin berkembang dalam karya yang dapat dinikmati dan semakin dicintai masyarakat Indonesia".

“Sebagai bagian dari ekosistem perfilman nasional, Cinema XXI senantiasa memberikan dukungan dan apresiasi kepada para insan perfilman tanah air. Oleh karena itu, kami bangga dapat kembali berpartisipasi dan mendukung pelaksanaan Festival Film Indonesia 2023. Kami berharap melalui beragam apresiasi yang diberikan, industri film Indonesia akan semakin berkembang dan seluruh hasil karyanya pun semakin dinikmati dan dicintai oleh masyarakat Indonesia,” ujar Dewinta Hutagaol, Head of Corporate Communications and Brand Management Cinema XXL.

Selain itu, ini adalah tahun kedua Bioskop Online, platform streaming yang menayangkan film - film Indonesia pilihan, dapat ikut serta berpartisipasi aktif dalam menjadi platform dan mentransformasi proses penjurian untuk mendukung penyelenggaraan Festival Film Indonesia 2023.

Ajeng Parameswari selaku Presiden Bioskop Online menambahkan "Senang sekali karena Bioskop Online dapat mendukung pelaksanaan proses penjurian dari FFI. Kerja sama antara Bioskop Online dan FFI adalah langkah positif untuk terus memajukan industri perfilman di Indonesia dalam mendukung FFI memberikan penghargaan kepada para sineas berbakat Yang telah berdedikasi dalam berkarya, sejalan dengan semangat Bioskop Online sebagai Rumah Sinema Indonesia yang berkomitmen untuk mendukung sineas vokal.

Terdapat Dewan Juri Akhir Film Cerita Panjang, yang beranggotakan Agni Aniatama, Andhy Pulung, Ekky Imanjaya, J.B. Kristanto, Raihaamun, Sekar Aya Asmara, Shanty Harmayn, dan Yayu Unru.

Para Dewan Juri Akhir (DJA) FFI 2023 mewakili dari berbagai unsur ekosistem perfilman mulai dari produser, pemeran, kritikus, hingga akademisi. Sementara untuk DJA Film Cerita Pendek adalah Nawval Yazid, B.W. Purba Negara, dan S.M. Gietty Tambunan. DJA Film Dokumenter adalah Yuda Kurniawan Arifianto, Arfan Sabran SSI, dan Yuli Andari Merdikaningtyas. DJA Film Animasi adalah Daryl Wilson, Aditya Triantoro, dan Wardana Riza, dan DJA Kritik Film adalah Anton Sutandio, IGAK Satrya Wibawa, dan Annisa Rachmatika Sari. Dewan Pengabdian Seumur Hidup untuk Film tahun ini terdiri dari Christine Hakm, J.B. Kristanto, dan Slamet Rahardjo Djarot   (Amr-untuk Indonesia)