Lognews201.com, Jakarta-Kartu Kredit Pemerintah (KKP) Domestik yang resmi diluncurkan Presiden Jioko Widodo adalah inisiasi dari Bank Indonesia (BI) sebagai bentuk digitalisasi pembayaran untuk pembelian barang dan jasa pemerintah baik pusat maupun daerah.
Jokowi mengungkapkan dalam upacara peluncuran yang disiarkan secara digital, Senin (29/8) bahwa dirinya mengapresiasi Kartu Kredit Pemerintah Domestik dan juga QRIS. QR Code Indonesian Standard yang diluncurkan BI bukti bahwa Indonesia mengikuti kecepatan perubahan teknologi digital di bidang ekonomi.
Ia meminta BI dan perbankan terutama Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk betul-betul mengawal agar kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah segera masuk ke sistem tersebut. Menurut Jokowi, hal tersebut perlu dilakukan supaya proses pembayaran semakin cepat.
Jokowi juga memperkenalkan QR Code Indonesian Standard (QRIS) antar negara selain seperti KKP.
Dijelaskan olehnya terkait QRIS antar negara merupakan alat transaksi antar negara, terutama ASEAN agar lebih efisien. Dengan demikkian, transaksi UMKM dan dunia pariwisata antar negara pun menjadi lebih mudah.
Jokowi dalam pernyataannya berharap akan terjadi efisiensi tidak hanya jadi pasar, jadi pengguna, tapi juga memiliki platform, aplikasi yang bisa nantinya penggunanya semakin banyak.
Peluncuran KKP dan QRIS antar negara menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo merupakan wujud nyata komitmen untuk bersatu mengakselerasikan ekonomi dan keuangan internasional, serta penguatan kerjasama internasional khususnya di ASEAN, seperti melansir CNN Indonesia.
Ia mengatakan peluncuran KKP Domestik sendiri sejalan dengan Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 2 Tahun 2022.
Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi itu semua adalah Inpres yaitu dalam rangka nenyukseskan gerakan nasional bangga buatan Indonesia pada pelaksanaan pengadaan barang/jasa Pemerintah.
Perry menuturkan implementasi KKP Domestik dilakukan melalui interkoneksi QRIS yang sudah didukung oleh 85 penyelenggara dan 20,3 juta merchant yang 90 persen adalah UMKM.
Dirinya menjelaskan bahwa QRIS ini juga sudah dilakukan untuk mendukung gerakan bangga buatan Indonesia, gerakan bangga wisata Indonesia, khususnya bagi pelaku UMKM, sehingga dapat bertransaksi secara digital.
Adapun untuk QRIS antar negara,dikatakan oleh Perry bahwa per hari ini sudah implementasi penuh dengan Thailand.
Sedangkan untuk Malaysia dan Singapura implementasinya akan dilakukan dalam waktu dekat.
Perry mengatakan bahwa dalam waktu dekat lima negara (ASEAN) bisa melakukan digital sistem pembayaran cross-border QR, fast payment, dengan pembayaran mata uang lokal. (Dunkz)


