PEMILU
الخميس، 27 شباط/فبراير 2025

Mie Instan Naik, Imbas Kebergantungan Impor Komoditas Gandum

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

Lognews201.com, Jakarta - Harga mie instan diperkirakan akan mengalami kenaikan imbas pasokan pangan bermasalah efek perang antara Rusia - Ukraina. Lonjakan harga terjadi karena Indonesia bergantung pada impor komoditas gandum dari dua negara tersebut.

"Hati-hati yang makan mie banyak dari gandum besok harganya 3 kali lipat itu, maafkan saya bicara ekstrem saja ini," jelas dia dalam webinar, Selasa (9/8/2022).

Syahrul menjelaskan, ketersediaan gandum dunia sebenarnya aman. Tetapi karena adanya konflik global banyak negara memproteksi diri dan mengamankan pasokan di dalam negeri sehingga rantai pasok impor terganggu dan memicu lonjakan harga.

"Ada gandumnya, tetapi harganya akan mahal bangat sementara kita impor terus ini," jelas dia.

Berdasarkan pantauan Lognews201 harga berbagai mie instan dijual mulai dari Rp3.000 per bungkus di minimarket, Bekasi, Rabu (10/8/2022) Misalnya untuk Indomie dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, mie goreng dibanderol Rp3.100/bungkus.

Selanjutnya untuk jenis mie instan berkuah berbagai rasa seperti soto, ayam bawang dijual dengan harga Rp3.000/bungkus. Begitu pula Supermie yang dijual lebih murah yaitu Rp2.900/bungkus.

Selanjutnya ada pula Mie Sedaap produksi PT Prakarsa Alam Segar bagian dari Wings Food Grup dijual dengan harga Rp3.100/bungkus. Selain itu ada pula merk mie instan lain misalnya Gaga milik PT Jakarana Tama Food Industry dijual dengan harga Rp3.200/bungkus.

Lalu berbagai jenis mie lain seperti Lemonilo yang diproduksi PT Lemonilo Indonesia Sehat dijual dengan harga Rp9.600/bungkus. (Iky)