السبت، 06 كانون1/ديسمبر 2025

Kerja Sama Strategis RI-Yordania di Sektor Pupuk Tingkatkan Kemandirian Pertanian Nasional

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id, Jakarta - Pemerintah Republik Indonesia menyatakan kesiapannya melanjutkan kerja sama produksi pupuk bersama Kerajaan Yordania. Pernyataan ini disampaikan Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, sebagai tindak lanjut dari kunjungan bilateral Raja Yordania Hasyimiah, Abdullah II ibn Al Hussein.

Kunjungan Raja Abdullah II dengan Presiden Prabowo Subianto di Indonesia membahas penguatan kerja sama di bidang ekonomi, khususnya investasi pengelolaan fosfat yang merupakan bahan baku utama produksi pupuk. Rosan mengungkapkan bahwa investasi bersama ini saat ini mencapai sekitar USD250 juta dan memberikan keuntungan sekitar USD20 juta untuk Indonesia. Oleh karena itu, kedua negara sepakat untuk memperluas kerja sama tersebut.

"Dengan hasil yang sudah berjalan baik, kami ingin memperbesar ekpansi kerja sama ini," kata Rosan usai mendampingi Presiden Prabowo melepas keberangkatan Raja Abdullah II di Jakarta, Sabtu (15/11/2025).

Kementerian Pertanian RI juga telah menjajaki kerja sama produksi pupuk dan teknologi pertanian dengan Yordania, yang dikenal sebagai salah satu negara produsen bahan pokok pupuk terbesar dunia. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya kolaborasi ini untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan meningkatkan efisiensi sektor pertanian kedua negara.

"Kita yakin jika membangun pabrik pupuk bersama, harga pupuk akan jauh lebih murah karena kebutuhan besar dan ketersediaan bahan baku di Yordania," ungkap Mentan Amran.

Rencana kerja sama ini tidak hanya mencakup produksi pupuk, tetapi juga teknologi pertanian modern seperti irigasi efisien dan penggunaan drone untuk penyebaran pestisida dan pupuk. Strategi ini diharapkan dapat mendukung modernisasi sektor pertanian sekaligus meningkatkan kemandirian dan daya saing industri pupuk nasional. (Amri-untuk Indonesia)