السبت، 06 كانون1/ديسمبر 2025

Jaminan Prabowo: Pemerintah Kucurkan Rp 5 T untuk Tambah Gerbong KRL dan Tanggung Jawab Whoosh

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id, Jakarta – Suasana di Stasiun Manggarai dan Tanah Abang Baru pada Selasa (4/11/2025) menjadi saksi penguatan komitmen pemerintah terhadap transportasi publik. Presiden Prabowo Subianto melakukan peninjauan langsung di stasiun dan menaiki KRL, yang dilanjutkan dengan pengumuman besar mengenai perluasan infrastruktur kereta api nasional dan alokasi dana triliunan rupiah.

Dalam peresmian di Stasiun Tanah Abang, Presiden Prabowo menekankan bahwa fokus pemerintah adalah memperbesar layanan kereta api di seluruh nusantara.

Perluasan Trans Railway dan Efisiensi Logistik

Presiden menyoroti pentingnya kereta api untuk menekan biaya logistik nasional, yang secara langsung akan meningkatkan daya saing ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

“Jadi kereta api kita akan kita perbesar di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi. Karena dengan kereta api biaya logistik akan turun, biaya ekonomi akan turun, kita akan kompetitif, ya kan, kesejahteraan akan meningkat,” ujar Presiden.

Beliau pun langsung menginstruksikan jajarannya untuk merencanakan perluasan tersebut: “Trans Sumatera Railway, Trans Kalimantan Railway, Trans Sulawesi Railway.”

Jaminan Whoosh dan Kewajiban Pelayanan Publik

Menanggapi isu-isu mengenai kereta cepat Whoosh, Presiden Prabowo memberikan jaminan penuh dari negara. Beliau menegaskan bahwa transportasi publik tidak seharusnya diukur dengan untung-rugi semata, melainkan dari manfaatnya bagi rakyat.

“Kemudian enggak usah khawatir apa itu ribut-ribut Whoosh. Saya sudah pelajari masalahnya, tidak ada masalah, saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semuanya,” tegas Presiden.

Prabowo menambahkan bahwa di seluruh dunia, transportasi publik memiliki Public Service Obligation (PSO) atau kewajiban pelayanan publik. “Rakyat kita layani, rakyat kita berjuang untuk rakyat kita, teknologi, semua sarana itu tanggung jawab bersama. Dan itu di ujungnya tanggung jawab Presiden Republik Indonesia.”

Alokasi Rp 5 Triliun untuk KAI dan Prioritas Pangan

Dalam kunjungan tersebut, Presiden menyetujui penambahan rangkaian gerbong untuk PT KAI, terutama untuk melayani Jabodetabek yang saat ini mengangkut 486 juta penumpang per tahun.

“Dirut PT KAI mengatakan harus membuat tambahan gerbong. Gerbong atau rangkaian? Rangkaian. 30 rangkaian baru,” kata Presiden. Direktur KAI mengajukan total dana Rp 4,8 triliun.

Prabowo mengatakan tidak 4,8 Trilun yang disetujui, namun 5 Triliun Rupiah demi kepentingan rakyat.

“Saya setujui. Kalau untuk rakyat banyak, saya tidak ragu-ragu. Uangnya kita hemat tapi kepentingan rakyat di atas segala kepentingan.” Tegas Presiden Prabowo.

Namun, Prabowo mengingatkan, meskipun fokus pada infrastruktur, prioritas utama pemerintahannya di tahun pertama adalah mengamankan pangan. “Tidak mungkin ada negara kalau makan tidak ada dan tidak ada bangsa yang boleh tergantung dengan pangan dari negara lain. Tidak bisa, konyol,” tegasnya.

Untuk mendanai seluruh program publik ini, Presiden menekankan pentingnya pencegahan kebocoran anggaran dan korupsi. “Uang itu dari uang rakyat. Uang itu dari pajak. Uang itu dari kekayaan negara. Makanya kita harus mencegah semua kebocoran. Kita sungguh-sungguh harus hentikan penyelewengan dan korupsi.” (Amri-untuk Indonesia)