PEMILU
الجمعة، 15 تشرين2/نوفمبر 2024

Kemenko PMK: Angka Kemiskinan Ekstrem Indonesia Turun

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan angka kemiskinan ekstrem per Maret 2023 tercatat sebesar 1,12 persen. Ini berarti penurunan sekitar 0,92 persen dibandingkan Maret 2022.

Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) juga menyatakan angka kemiskinan ekstrem di tingkat provinsi juga menurun. "Penurunannya cukup landai sejak pandemi Covid-19," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK, Nunung Nuryartono, Senin (26/2/2024).

Meski begitu, lanjutnya, pemerintah masih perlu melakukan upaya sistematis dan masif untuk menurunkan angka kemiskinan. Ini karena angka kemiskinan nasional per tahun, menurut laporan BPS, masih mencapai 9,36 persen pada Maret 2023.

"Ini masih jauh dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024 sekitar 6,5-7,5 persen," ujar Nunung. Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin sudah menginstruksikan untuk meningkatkan kualitas implementasi program dan penggunaaan anggaran penanggulangan kemiskinan.

Sedangkan Menko PMK, Muhadjir Effendy, optimistis penurunan angka kemiskinan ekstrem hingga mendekati nol persen akhir 2024 bakal terwujud. Karena itu, berbagai upaya khusus telah dilakukan untuk menanggulangi kemiskinan.

Mulai dari pemberian bansos tambahan, bantuan cadangan pangan pemerintah, penyediaan air bersih, hingga perbaikan sanitasi di kantong-kantong kemiskinan. "Pemerintah juga memberikan insentif fiskal kepada daerah yang mencapai target penurunan angka kemiskinan," ujarnya.  (Amr-untuk Indonesia)