lognews.co.id, Jakarta -  Ketua Forum Pondok Pesantren (FPP) Indramayu Azun Mauzun, melarang keras para santri berunjuk rasa karena sudah menyerahkan kasus Pondok Pesantren Al-Zaytun ke Pemerintah dan Polri.

Larangan ini merespons rencana ribuan santri yang akan berunjuk rasa di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Kamis (6/7/2023).

"Diberitahukan kepada seluruh pondok pesantren di Kabupaten Indramayu. Kami atasnama ketua FPP DAN RMI NU Indramayu melarang anggota kami untuk turun ke jalan terkait Al Zaitun," ujar KH Azun Mauzun yang sekaligus Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Indramayu.

Dikutip dari detik, ketua forum yang juga pengasuh Ponpes Al-Qur'aniyah Kecamatan Krangkeng menjelaskan agar belajar para santri di 156 Ponpes di 31 Kecamatan di Kabupaten Indramayu yang ada dalam barisan FPP tidak terganggu. Sebab, terkait masalah yang menyandung Ponpes Al-Zaytun itu sudah ditangani oleh pemerintah.

Larangan puluhan ponpes dan santri ikut dalam barisan aksi di Al-Zaytun karena tidak ingin mengganggu kegiatan santri di masing-masing pondok pesantren untuk fokus ngaji dan belajar bukan untuk mencampuri urusan masalah lain.

Diterangkan Azun, Pondok pesantren Al Zaytun awalnya ditawarkan untuk bergabung kedalam FPP namun urung untuk bergabung.  (Amr-untuk Indonesia)