lognews.co.id Bandung - Dibuka dengan ucapan shalom aleichim wartawan yang menunggu kaget dan ada yang menjawab shalom.
Kejadian tersebut terekam pada momen saat Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang (PG) menghadiri undangan Gubernur Jawa Barat melalui Tim Investigasi Penyelesaian masalah Al Zaytun yang dibentuk usai pertemuan para kiyai bersama Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum di gedung sate Bandung, pada Senin (19/6/2023).
Panggilan kepada PG oleh tim investigasi dimaksudkan untuk klarifikasi dan Tabayyun atas kasus viral Al-Zaytun.
Dalam rapatnya, PG menawarkan untuk tabayyun langsung di Pondok Pesantren terbesar se Asia Tenggara tersebut, dengan alasan, beliau adalah pimpinan pesantren yang harus ngurusi santri, maka akan repot kalau harus dipanggil berulang-ulang.
"Sambil melihat langsung Al-Zaytun" ucap PG.
Disampaikan juga kesalahan nama pada undangan yang ditujukan pada seseorang bernama Abdurahman Panji Gumilang.
"maka sekarang, kalau memang betul saya yang dipanggil, tolong koreksi nama tersebut" ujar PG saat berdialog didepan peserta rapat.
Diketahui PG hadir digedung sate pada jam 16.20 WIB masuk diruangan Manglayang dan keluar ruangan usai menjalani rapat bersama MUI Pusat dan Tim Investigasi pada jam 17.25 WIB, kemudian PG langsung dikerubungi wartawan untuk meminta penjelasan mengenai hasil rapat.
Entah apa yang terjadi pada saat menuju pintu keluar lobi ruangan, PG terlihat berjalan sambil senyum kepada kamera didepan PG, lantas saat ditanya para wartawan, gimana hasilnya Syaykh ? PG hanya menunjuk nunjuk tangannya.
"tangan saya patah" ujar PG.
Sambil berdesakan, wartawan mengeluh dan berucap "jangan dorong, sudah mentok, sabar sabar !" namun berkat kesigapan petugas, rombongan PG tetap bisa berjalan walau perlahan.
"Tangannya patah itu !" bunyi teriakan oleh seseorang yang mengkawal PG, seperti mengingatkan wartawan untuk tidak berdesakan dan menghalangi jalan.
Kericuhan wartawan menyibukan petugas keamanan dalam menjaga keamanan PG dan rombongannya dari dorongan wartawan yang meliput dan menutupi lorong jalan dari keluar ruangan hingga masuk mobil di halaman depan gedung sate.
Pada saat yang sama, PG menyempatkan untuk menepuk bahu tiga kali, seorang petugas Propam Aep Suryana yang ikut mengawal panji sampai menaiki mobil.
Dari jendela kaca mobil, PG berujar " sinih ditepuk dulu biar naik pangkat" ujarnya sembari diiringi senyuman petugas dan para wartawan yang meliput.
Petugas enggan mengungkapkan perasaannya saat diberikan salam perpisahan dengan tepukan doa naik pangkat.
"Saya hanya menjalankan tugas" ujarnya.
Saat ini belum ada pernyataan resmi mengenai keputusan hasil final dari Tim Investigasi dan tim MUI pusat, karena masih memenuhi kelengkapan data, walaupun sudah menuju sempurna dengan bukti bukti dari medsos yang viral, kemudian rencananya akan ada kelanjutan untuk melakukan tabayyun di Ma'had jika disepakati oleh Tim Investigasi. (Amr-untuk Indonesia)