lognews.co.id, Red - Perempuan adalah bentuk keindahan dari sebuah dunia, mulai dari ujung rambut hingga ujung kuku punya nilai untuk dipuja oleh orang yang melihatnya, begitulah cara melihat seseorang terhadap wanita, yang sering hanya dijadikan objek keindahan bagi sebagian orang.
Lebih dari itu, seorang perempuan sejatinya mampu memberi kehangatan, kelembutan, dan nilai kehidupan kepada generasi bangsa yang dilahirkan dari rahim seorang perempuan di dunia ini.
Sayangnya Perempuan seringkali dijadikan objek kekerasan, dari saat jaman dulu hingga jaman digital kini semakin terlena terhadap suatu cita cita, kekayaan, kepopuleran, kemandirian, dan bentuk moderenitas membuat wanita masuk kedalam suatu pemaksaan yang malah menjadikan dirinya menjadi hilang kenyamanan dan bahkan merelakan diri untuk disakiti.
Menilik skandal dunia K-pop tercatat setiap tahun selalu ada kasus yang memprihatinkan di balik kesuksesan perusahaan-perusahaan besar yang berhasil membesarkan nama seseorang sampai pada kancah dunia. Kasus-kasus yang memprihatinkan tersebut mayoritas berujung pada kematian seorang idola karena bunuh diri.
Persoalan ini menjadi penting dan menyita banyak perhatian publik. Tentunya, yang disebut idola oleh anak-anak muda itu adalah mereka yang memiliki tubuh yang ideal, rupawan, suara yang indah, fashionable, grup band yang terkenal, lagu-lagu yang hits, penampilan panggung yang mempesona, foto-foto dan video yang menggugah perasaan dan euforia, serta berada dalam naungan agensi yang besar.
Gencarnya cibiran , tekanan, dan pandangan buruk yang bisa menjadi penyebab untuk memilih mengakhiri hidupnya sendiri. Sejatinya perempuan juga diciptakan Allah segambar dan serupa dengan Dia, berakal budi, setara dengan laki-laki, dan tidak layak untuk menjadi obyek kekerasan.
Dengan menjadi perempuan yang pintar, dan mampu bijaksana dalam mensikapi tren media sosial yang pada akhirnya membuat wanita mampu berprestasi, berperan membuat bangsa lebih baik dan menjaga generasi yang akan selalu mengingat hangatnya pelukan seorang ibu dengan tangannya yang kasar demi merawat kita (anak). (Amr-untuk Indonesia)
