PEMILU
الأحد، 10 تشرين2/نوفمبر 2024

Peran Wanita Dituntut Serba Bisa Dalam Mengatur Keuangan Keluarga

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id,  Red  -  Seorang wanita dituntut dalam menjalankan arah keuangan keluarga ibarat menteri keuangan Negara, peran ibu biasa dijadikan bendaharanya suami. Setidaknya 85% aktivitas belanja keluarga – mulai dari belanja bulanan, pembelian rumah, keputusan pembelian mobil, baju, dan banyak lagi, diatur oleh sang Istri atau Ibu di rumah.

Maka dibutuhkan tekad dalam merumuskan perioritas keuangan, dari Ibu dan Suami sehingga langkah bijak keuangan berlaku adil untuk kemajuan keluarga, begitu pentingnya peran istri (wanita) maka perlu juga membuat beberapa perencanaan seperti berikut ;

1. Menentukan tujuan keuangan

Seorang Ibu mampu merencanakan tujuan keuangan beserta pendukungnya, misal dalam memilih sekolah swasta atau negri untuk anak, pasti akan mulai mencari sekolah mana yang berkualitas, berapa biaya sekolahnya, dan pada akhirnya mencari cara dalam mengalokasikan uang untuk biaya yang timbul seperti membeli seragam sekolah, membeli buku paket, dan membayar uang sekolah, juga harus mempertimbangkan sumber keuangan yang dimiliki, baik penghasilan dari suami sebagai pencari nafkah utama maupun penghasilan yang dimiliki oleh seorang istri yang bekerja.

2. Lakukan periksa dompet dan pencatatan keuangan

Untuk mengelola keuangan antara pemasukan dan pengeluaran agar kondisi dompet tetap sehat, seorang Ibu perlu melakukan pencatatan keuangan. Dengan melakukan pencatatan keuangan, seorang Ibu dapat mengevaluasi kondisi keuangan dan memastikan jumlah pengeluaran atau belanja yang dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menghindari pemborosan. Sang Ayah juga dapat berbagi peran, misalnya Ibu mencatat arus uang untuk kebutuhan sehari-hari, sementara Ayah mencatat arus uang untuk cicilan dan investasi.

3. Membuat pos keuangan

Seorang Ibu bisa membuat pos-pos pengeluaran dan pemasukan untuk kebutuhan keluarga. Anggarkan terlebih dahulu sesuai skala prioritas yang sejalan dengan tujuan keuangan seperti hal-hal yang menjadi kebutuhan wajib atau keharusan misalnya uang bulanan untuk belanja makanan, transportasi, listrik, uang jajan sekolah anak, atau cicilan bulanan. Jangan lupa menetapkan alokasi anggaran menabung maupun investasi untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang yang telah ditetapkan.

4. Memilih produk keuangan yang sesuai kebutuhan

Jika sebelumnya telah menetapkan tujuan keuangan keluarga, seorang Ibu atau Istri juga perlu berperan dalam memilih produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan. Misalnya seorang Ibu dapat mempertimbangkan memiliki produk asuransi kesehatan untuk mengalihkan risiko kerugian finansial jika dikemudian hari salah satu anggota keluarga jatuh sakit dan memerlukan biaya perawaratan di fasilitas kesehatan yang tidak sedikit nominalnya.

5. Bijak dalam berutang dan berinvestasi

Banyak kasus penipuan akibat pinjaman online ilegal dan investasi bodong yang menimpa Ibu Rumah Tangga dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan keuangan, sehingga mudah terbujuk proses pinjaman yang mudah atau iming-iming imbal balik investasi yang cepat dan besar. Berutang dan berinvestasi dapat menguntungkan dan membantu kesehatan keuangan keluarga, akan tetapi hal ini perlu dilakukan dengan lebih bijak dan cermat. Untuk itu, sebelum meminjam atau berinvestasi pastikan dulu aspek 2L yaitu Legal dan Logis, pastikan legalitas perusahaannya telah berizin dan diawasi oleh OJK. Selain itu yang tidak kalah penting adalah pastikan imbal hasil atau bunga yang diberikan logis yaitu besarnya masih wajar serta diinformasikan secara transparan dan jelas.

Dengan menjalani peran sebagai seorang wanita yang lebih disiplin keuangan maka akan membawa keluarga menjadi lebih memiliki masadepan yang lebih terencana.  (Amr-untuk Indonesia)