السبت، 06 كانون1/ديسمبر 2025

16 November Peringatan Hari Toleransi Internasional: Pilar Utama Kehidupan Beragam di Indonesia

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id – Sebuah kata kerja yang mendambakan perdamaian adalah toleransi yaitu sikap saling menghormati, menghargai, dan menerima keberadaan nilai, ide, objek, atau orang yang berbeda dengan diri sendiri, meliputi perbedaan agama, budaya, suku, pendapat, atau pandangan hidup. Secara etimologi, kata ini berasal dari bahasa Latin "tolerare" yang berarti "menanggung," "menerima dengan sabar," atau "membiarkan." Inti dari toleransi bukanlah harus menyetujui atau mengikuti semua perbedaan tersebut, melainkan memberikan ruang bagi tiap individu untuk hidup dan berkeyakinan sesuai pilihannya tanpa merugikan pihak lain.

Hari Toleransi Internasional, atau International Day for Tolerance, diperingati setiap tanggal 16 November. Peringatan ini ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Resolusi 51/95 pada tahun 1996, sebagai bentuk penghormatan atas Deklarasi Prinsip-Prinsip Toleransi yang disahkan oleh UNESCO pada 16 November 1995. Tujuan utama peringatan ini adalah mendorong pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk mempromosikan perdamaian, dialog, dan saling pengertian di tengah keberagaman yang ada di dunia.

Di Indonesia sendiri, sebagai negara dengan keberagaman suku, agama, dan budaya yang sangat kaya, toleransi menjadi pilar utama dalam menjaga kerukunan antarwarga. Namun, di tengah kemajuan teknologi dan dinamika sosial, tantangan intoleransi masih perlu diwaspadai, terutama yang berkaitan dengan penyebaran informasi yang dapat memecah belah persatuan.

Pemerintah dan berbagai lembaga telah menyiapkan berbagai agenda dan program untuk memperkuat semangat toleransi, termasuk melalui pendidikan nilai-nilai toleransi sejak dini, kampanye anti-diskriminasi, serta dialog antaragama dan antarbudaya. Salah satu agenda nasional terbaru menyambut Hari Toleransi Internasional adalah "The Wonder of Harmony 2025," yang menyoroti kerukunan dan cinta kemanusiaan sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pentingnya memperingati Hari Toleransi Internasional adalah sebagai pengingat bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang mempererat persatuan bangsa. Oleh karena itu, membangun dan menjaga toleransi membutuhkan komitmen bersama dari seluruh elemen masyarakat, agar Indonesia tetap damai, harmonis, dan maju sebagai negara pluralistik.

Dalam konteks global, toleransi juga menjadi kunci untuk meredam konflik dan membangun dunia yang lebih inklusif dan damai. Semangat toleransi yang terus dikampanyekan dan diaplikasikan dapat memperkuat perdamaian dunia dan memenuhi cita-cita hak asasi manusia universal yang wajib dihormati. (Amri-untuk Indonesia)