PEMILU
الأربعاء، 25 أيلول/سبتمبر 2024

THE BIG FIVE PERSONALITY DI JAMAN RASULULLAH

تقييم المستخدم: 5 / 5

تفعيل النجومتفعيل النجومتفعيل النجومتفعيل النجومتفعيل النجوم
 

Rasul memilih Abu Bakar sebagai sahabat sekaligus pendukung setia.  Kethoatan Abu Bakar membawanya pada gelar Ash Shiddiq- gelar istimewa pemberian rasul. Profil Abu Bakar, jika di mata manusia awam, akan dipandang sebagai "kerbau yang dicocok hidungnya" terhadap rasul- sangat penurut! Tapi bukan karena itu rasul memilihnya.

Muhammad memilih sebuah "kebeningan hati" bukan karena "kepolosan" Abu Bakar yang berperangai halus dan sangat penyayang. Ia adalah sosok yang toleran dan bersahaja, hingga kebenaran yang sampai padanya akan diterima nuraninya dengan sangat mudah. 

Hatinya kuat. Ia adalah orang pertama yang akan langsung berkata, "sami'na wa a'tho'na ya Rasul!" atau mengatakan, "shodaqta ya Rasul!". Emosinya cerdas. Kekuatan utamanya berpusat di hati. Ia mudah menghargai pendapat orang lain. Itu yang memudahkannya menangkap tiap perkataan dan pesan rasul. 

Rasul kemudian memilih Umar bin Khattab yang bahkan adalah musuh rasul sebelumnya. Orang yang pernah berniat membunuh rasul. Tapi kemudian naluri (insting) kuat Muhammad justru membidiknya untuk menjadikannya sebagai pendamping utamanya dalam mengambil keputusan. 

Rasul telah melihat potensi besar di dalam diri seorang Umar yang sebelumnya dikenal sebagai Amir Makkah yang bengis dan semua orang menganggapnya sebagai manusia tak punya hati, disebabkan perilakunya yang kasar. Bahkan memenggal kepala musuh pun bukan hal yang sulit untuk dilakukannya di masa jahiliyahnya.

Itulah pilihan yang tak berdasarkan kacamata manusia biasa. Umar dipilih oleh Allah melalui kacamata seorang nabi. Saat kacamata manusia awam memandangnya sebagai manusia berprofil "buruk", faktanya ia manusia pilihan Rasulullah. Potensi tetap terlihat sebagai potensi di mata rasul yang cerdas.

Rasul juga memilih sahabat dari kalangan orang kaya. Seorang pebisnis hebat yang memiliki ribuan unta dan kuda. Ia sangat dipandang oleh masyarakat sebagai profil orang kaya raya yang dermawan. Rasul butuh profil seorang berharta banyak namun sangat dermawan. Sebab perjuangannya butuh biaya yang besar! Untuk itulah seorang Utsman bin Affan dipilih.

Donasinya pada saat Perang Tabuk, Utsman mendermakan 950 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham sumbangan pribadi untuk perang Tabuk, nilainya sama dengan sepertiga biaya perang tersebut. Biaya perang sangat besar. Saudagar baik seperti Utsman menjadi aliran darah bagi kekuatan barisan rasul. Utsman pula yang mengajarkan kemampuan entrepreneur para sahabat dan juga pada rasul.

Muhammad juga membidik seorang pemuda kreatif. Dia, Ali bin Abi Thalib, satu-satunya dari jalur saudara kandung. Ali paling muda, namun proyeksi imajinasinya tentang masa depan jauh di atas usianya. Rasul kagum dengan caranya melihat dunia. Ali berpotensi dalam hal ide dan gagasan. Ali juga pandai menulis. Potensi itu sangat dibutuhkan rasul dalam menguatkan dakwah. 

Ali bahkan dikenal sebagai pemuda yang cerdas dan banyak akalnya. Jiwa muda yang senantiasa bergelora memperlihatkan sebuah kemerdekaan berpikir dan bertindak. Rasul berkata, "Aku pintunya ilmu, Ali kuncinya."

Ali aktif mencatat perkataan rasul yang ia tuang menjadi tulisan, hingga menjadi penjelas bagi banyak kaum. Ali mengatakan, "ikatlah ilmu dengan menuliskannya." Profil penulis ternyata ikut dipilih oleh rasul dalam menguatkan dakwah dan perjuangannya. 

Itulah 4 personality sahabat rasul, yang sesungguhnya adalah pelajaran hebat yang mewakili seluruh personality  manusia di dunia. 4 profil pelengkap personality rasul yang "peragu", yang butuh orang lain untuk melengkapi keyakinannya dalam berpikir dan bertindak. 

Rasul yang cerdas, pemikir, pemberani, tegas, toleran, spiritualis hebat dan minatnya pada kemanusiaan sangat tinggi, namun sekaligus dianugerahi sifat bimbang (peragu) oleh Allah. Sifat peragu yang dikarenakan memiliki kecerdasan yang multitalented. Kecerdasan rasul yang kompleks itulah yang membuatnya  butuh dikuatkan oleh 4 personality spesialis yang hebat, sebab ia seorang generalis (serba bisa).

Maka lengkap sudah, seluruh personality berpadu untuk melaksanakan visi misi Allah dan tugas Kerasulan. Personality generalis didampingi oleh 4 personality spesialis. Itu menjadi sebuah kedigdayaan dalam meraih kesuksesan perjuangan Muhammad SAW. Itu pula yang dinamakan SunatuLlah wa Sunaturrasul. Bahkan dapat dijadikan sebagai formula bagi team sukses di bidang apapun. Formula 1 Generalis + 4 Spesialis. Atau berapapun jumlah dalam sebuah team sukses, adanya 5 personality yang berbeda di dalamnya bisa menjadi kekuatan besar yang saling melengkapi.

Maka menegakkan visi misi Kerasulan harus dikuatkan oleh 5 personality berbeda. Ini syarat dari unsur psikologinya. Sebab para pakar di dunia telah meneliti dan menemukan tentang adanya 4 karakter/personality/tipe manusia yang spesialis dan hanya ada 1 tipe yang generalis yang ditemukan oleh Carl Gustav Jung sebagai bentuk kecerdasan ke lima atau tipe personality ke lima. 

Maka berdasarkan sebuah kajian dan penelitian menyatakan bahwa karakter/personality manusia itu terbagi atas 5 tipe :

1) Tipe Api / Feeling (potensinya berpusat pada ketajaman hati, seperti Abu Bakar)

2) Tipe Kayu / Intuiting (potensinya berpusat pada ketajaman intuisi dan imajinasi , seperti Ali)

3) Tipe Tanah / Sensing (potensinya berpusat pada kehebatan gerak (manuver) dan negosiasi, seperti Utsman)

4) Tipe Logam / Thinking (potensinya berpusat pada ketajaman otak dan ketegasan, seperti Umar)

5) Tipe Air / Insting (potensinya berpusat pada ketajaman naluri spiritualis-humanis, seperti Muhammad SAW)

 Maha Benar Allah dengan segala ilmuNya. Semoga bermanfaat!

 Dechan