lognews.co.id - Nyamuk dapat menularkan berbagai penyakit serius, menjadi masalah yang bisa membuat keluarga kita sakit, masalahnya nyamuk bisa berkembang biak dengan cepat di genangan air, terutama di daerah tropis dan subtropis (seperti Indonesia) meskipun siklus hidupnya sangat singkat.
Tapi tenang, peningkatan populasi nyamuk memang dapat meningkatkan risiko wabah maka dari itu penting untuk kita menerapkan 3M Plus (Memutus Siklus Hidup) agar nyamuk tidak punya tempat untuk berkembang biak. Hampir 80% keberhasilan terletak di sini, terutama untuk nyamuk penyebab DBD (Aedes aegypti) yang suka air bersih, berikut langkah pencegahannya:
1. Menguras
Tempat penampungan air Wajib Rutin (minimal seminggu sekali)! Kuras dan sikat (penting!) bak mandi, ember, atau wadah air lainnya. Telur nyamuk menempel kuat di dinding wadah.
2. Menutup
Menutup Rapat tempat penampungan air Pastikan toren, drum, atau wadah air minum tertutup rapat. Mencegah nyamuk dewasa masuk dan bertelur.
3. Mengubur
Barang bekas yang berpotensi menampung air bisa dikubur ataupun didaur ulang untuk kemasan bekas pakai seperti botol, kaleng, ban bekas, atau pot pecah di luar rumah yang bisa jadi genangan air hujan, agar lebih terjamin memastikan tidak ada nyamuk berkembang bisa menambahkan Plus yaitu langkah tambahan sebagai upaya tambahan perlindungan lingkungan seperti berikut :
1. Larvasida:
Taburkan bubuk larvasida (misalnya Abate) di tempat penampungan air yang sulit dikuras (seperti talang air yang tersumbat).
2. Pelihara Pemangsa:
Pelihara ikan (seperti ikan cupang atau guppy) di kolam atau bak yang memungkinkan, karena ikan akan memakan jentik nyamuk.
3. Tanaman Pengusir:
Tanam tanaman beraroma kuat yang tidak disukai nyamuk, seperti serai wangi (citronella), lavender, atau kemangi, di sekitar teras dan jendela.
Dengan cuaca yang sering hujan maka kita perlu waspada terhadap genangan air baik didalam rumah maupun dilingkungan sekitarnya agar nyamuk tak lagi menjadi ancaman kesehatan keluarga. (Amri-untuk Indonesia)


