Saturday, 06 December 2025

Berhenti Jadi People Pleaser! Ini 5 Cara Ampuh Kurangi Rasa Tidak Enakan

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

lognews.co.id Jakarta - People Pleasing adalah perilaku di mana seseorang mengutamakan kebutuhan orang lain daripada diri sendiri, seringkali untuk menghindari konflik dan demi mendapatkan persetujuan, seperti dijelaskan oleh Dr. Susan Newman pada 2019.

5 Strategi efektif untuk mengurangi rasa tidak enakan

1. Identifikasi batasan fisik, emosional, dan waktu penting untuk membuat keputusan. Mengetahui kapasitas diri memudahkan menolak permintaan yang melebihi batasan, seperti yang disarankan oleh Dr. Susan Newman.

2. Mengatakan "tidak" adalah keterampilan yang dapat dilatih. Mulailah dengan menolak permintaan kecil dan tingkatkan secara bertahap. Arlin Cuncic, MA, menyarankan beberapa teknik, seperti menyampaikan penolakan secara jelas tanpa alasan berlebihan, menawarkan alternatif jika memungkinkan, dan menggunakan pernyataan "saya" untuk fokus pada perasaan serta batasan pribadi, seperti "Saya tidak bisa melakukannya sekarang."

3. Prioritaskan diri sendiri dengan perawatan diri untuk kesehatan mental dan fisik. Luangkan waktu untuk hal-hal yang dinikmati agar dapat mengisi ulang energi dan kesejahteraanmu.

4. Menerima ketidaksetujuan adalah penting; tidak semua orang setuju dengan keputusanmu. Kamu tidak bertanggung jawab atas reaksi emosional orang lain, dan batasan yang ditetapkan mungkin tidak selalu disukai.

5. Membangun kepercayaan diri melibatkan pengakuan terhadap nilai dan kemampuan diri. Fokus pada pencapaian dan kekuatan dapat memperkuat rasa percaya diri serta membantu menetapkan batasan yang sehat.

Mengelola rasa tidak nyaman setelah menetapkan batasan adalah penting, terutama bagi people-pleaser. Merasa bersalah atau cemas adalah respons alami, menurut Dr. Susan Newman (2019). Pertama, validasi perasaan tersebut dan jangan menghakimi diri sendiri; ingat alasan menolak permintaan untuk melindungi waktu, energi, atau kesejahteraan. Fokus pada alasan tersebut membantu tetap teguh. Kedua, ubah pola pikir dengan mengalihkan fokus dari kekhawatiran akan persetujuan orang lain ke manfaat yang didapat, seperti waktu luang dan integritas diri. Terakhir, jika tidak nyaman mengganggu kehidupan, pertimbangkan untuk mencari terapi atau konseling agar bisa mengeksplorasi akar masalah dan memperoleh strategi koping yang sehat. (Adisti untuk Indonesia)