Lognews201.com, Jakarta - Wacana Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Yang akan digulirkan Pemerintah dalam hal ini Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa pemerintah sedang menyiapkan beberapa skenario terkait dengan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar Subsidi.
Beberapa skenario tatkala harga BBM naik diantaranya adalah pembatasan penggunaan Pertalite dan Solar Subsidi hanya untuk yang berhak, dan menyiapkan jaring pengaman sosial bagi masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Skema ini menurut Arifin diambil oleh pemerintah selain untuk mengamankan beban APBN untuk membayar subsidi sekaligus menjaga daya beli masyarakat dan inflasi. Sebab, kata dia saat pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga jual Pertalite maka akan mengerek inflasi.
Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (26/8/2022) mengatakan bahwa kontribusi energi pada inflasi itu 1,6%. Padahal pihak pemerintah menjaga inflasi itu di angka 4,9% pada tahun ini.
Melansir CNBC Indonesia, Arifin menjelaskan pengendalian terhadap penjualan Pertalite juga tetap akan dilakukan. Pengendalian penjualan ini melalui Revisi Peraturan Presiden Nomer 191 Tahun 2014. Sebab, kata Arifin meski pemerintah melakukan penyesuaian harga jual Pertalite, kenaikan tersebut tidak akan sampai pada harga keekonomian. Maka, ada beban subsidi yang masih harus ditanggung APBN meski secara jumlah tidak sebesar hari ini.
Arifin mengatakan bahwa angka keekonomian Pertalite hari ini kan sudah Rp 17.200 per liter sehingga pengendalian penyaluran tetap dilakukan.
Saat ini kata Arifin usulan perubahan revisi Perpres 191/2014 sudah selesai.
Pihaknya sudah mengirimkannya ke Kementerian Koordinator Perekonomian yang nantinya akan di harmonisasi dan diserahkan ke Presiden.
Dalam revisi perpres tersebut seperti yang dia sampaikan bahwa akan dijelaskan siapa saja yang berhak membeli Pertalite. Acuannya adalah ukuran cc dari kendaraan baik itu mobil maupun motor. Selain itu, nantinya ada mekanisme pencatatan dan evaluasi secara digital yang dilakukan oleh Pertamina.
Arifin menjelaskan bahwa dipastikan untuk motor dan jenis kendaraan lain yang itu untuk transportasi umum, nelayan, angkutan pangan tetap bisa mengkonsumsi BBM subsidi.
Saat terkait BLT, Arifin tak menjelaskan banyak. Hanya saja, kata dia dengan kenaikan harga jual Pertalite, maka akan menggerus daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah. Di satu sisi, pemerintah tak ingin terjadi sehingga pemerintah berencana memberikan jaring pengaman sosial melalui mekanisme BLT.
Arifin menjelaskan bahwa pasca covid ini data nya berubah, terjadi ada penurunan kelas dari masyarakat jadi menurut nya hal ini perlu adanya jaring pengaman ini. (Dunkz)