PEMILU
Saturday, 28 September 2024

Pembelajaran Berbasis Project Di Perkenalkan JIS dalam Acara Konfrensi Pendidik CS50X Oleh Universitas Harvard

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id, Jakarta  -  Acara puncak Konferensi Pendidik CS50x dari Universitas Harvard di Jakarta Intercultural School, Jakarta, Kamis (9-3-2023), dihadiri Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim berkesempatan memandu diskusi bersama pembicara utama, David J. Malan, Gordon McKay Professor dalam the Practice of Computer Science. Mendikbudristek juga berbagi mengenai Kurikulum Merdeka dan teknologi pendidikan.

Saat ini Kemendikbudristek  tengah menggulirkan Kurikulum Merdeka dan salah satu metode pembelajarannya adalah pembelajaran berbasis projek (project based learning). “Guru dan kepala sekolah dapat memutuskan untuk memilih salah satu dari berbagai tema dalam pembelajaran berbasis projek ini, antara lain teknologi digital dalam pendidikan, perubahan iklim, atau kerukunan antarbudaya dan agama,” katanya.

Menteri Nadiem menuturkan, materi CS50x yang diberikan oleh Profesor Malan kepada guru-guru Indonesia bisa sangat mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.

“Melalui program pelatihan intensif selama enam bulan dari Guru Penggerak, Platform Merdeka Mengajar yang baru dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan guru untuk belajar dan berbagi praktik yang baik antara satu sama lain, maupun program-program beasiswa sarjana dan non-sarjana, kami fokus pada peningkatan keterampilan dan kompetensi guru, termasuk pada STEM. Kami berterima kasih kepada CS50 karena telah mendukung komitmen kami dalam memberdayakan guru Indonesia untuk sistem pendidikan yang lebih baik dan lebih kuat,” tuturnya.

Dalam diskusi tersebut, Mendikbudristek juga membahas mengenai teknologi digital dan literasi digital. Menurutnya, materi CS50x  yang diajarkan David J Malan ke guru-guru Indonesia bisa berdampak besar, di mana Indonesia seharusnya tidak hanya menjadi konsumen teknologi digital, melainkan bisa menjadi produsen juga. “Saya suka ketika orang-orang berbicara tentang literasi digital, misalnya mendidik anak-anak untuk paham tentang hoaks di media sosial. Itu juga hal yang penting. Tapi literasi digital yang sesungguhnya adalah kemampuan untuk menggunakan digital tools agar bisa menciptakan produk teknologi digital yang dibutuhkan masyarakat,” katanya.

Pelatihan CS50x dari Universitas Harvard merupakan bagian dari inisiatif kolaboratif dari Jakarta Intercultural School untuk meningkatkan keterampilan digital para pendidik di seluruh Indonesia melalui kursus ilmu komputer dan pemrograman CS50x dari Universitas Harvard

 Menurut JIS Head of School, Maya Nelson, tujuan inisiatif ini adalah untuk memberdayakan guru lokal dengan perangkat dan keahlian yang diperlukan untuk mengintegrasikan materi pelajaran CS50x ke dalam kelas atau Kurikulum Merdeka.

“Sebagai sekolah yang mengakui peran penting STEM (Sains, Teknologi, Teknik, Matematika) dalam pendidikan, JIS merasa terhormat untuk mendukung program yang sangat penting ini,” kata Maya. Ia berharap ini akan menjadi awal dari lebih banyak kemitraan yang didedikasikan untuk mempromosikan pendidikan ilmu komputer di Indonesia dan meningkatkan kompetensi digital siswa dan guru.

lognews berita pendidikan

Kursus tingkat pemula CS50, yang diajarkan di Universitas Harvard dan dipimpin oleh David J. Malan, Gordon McKay Professor dalam the Practice of Computer Science, memberikan pengantar untuk ilmu komputer dan seni pemrograman. CS50x Indonesia diadaptasi dari CS50 dan mengajarkan peserta cara berpikir secara algoritma dan menyelesaikan masalah — dengan dan tanpa kode — karena mencakup abstraksi, struktur data, rekayasa perangkat lunak keamanan, pengembangan web, dan banyak lagi. Bahasa pemrograman yang digunakan selama kursus meliputi C, Python, SQL, JavaScript, CSS, dan HTML.

Konferensi Pendidik merupakan tahap akhir dari kursus enam bulan dan dihadiri oleh peserta yang mewakili guru SMP dan SMA negeri serta swasta di seluruh nusantara. Hari pertama dimulai dengan pidato pembukaan oleh Maya Nelson dan Patrick Walujo, Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), serta menyaksikan secara eksklusif diskusi antara Profesor Malan dan Mendikbudristek Nadiem Makarim.  (Amr-untuk Indonesia)