PEMILU
Tuesday, 01 October 2024

Miing Bagito “Jangan Didik Masyarakat Dalam Memilih Caleg Seperti Memilih Kucing Dalam Karung”

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

lognews.co.id, Bekasi - Semua adalah produk politik, ketika kekuasaan menjadi jalan keberpihakan untuk kepentingan hajat hidup orang banyak, adalah Tb. Dedy Miing Gumelar atau dikenal “Kang Miing” sebagai orang yang berpengalaman karena pernah menjabat di komisi X salah satu dari sebelas Komisi DPR RI dengan lingkup tugas di bidang Pendidikan, Olahraga, dan Sejarah, periode 2009-2014, mempunyai pedoman dalam menjalani dunia politiknya sebagai tujuan hidup untuk kemaslahatan dan keberpihakan yang nantinya akan dihisab (dimintai pertanggung jawaban).

Dalam memilih pemimpin, Kang Miing mengaku tidak mau menyuruh orang untuk memilih dia, baginya lebih baik untuk menguji gagasan para Caleg dihadapan publik.

“Saat saya terjun ke masyarakat, di Daerah Pemilihan (dapil) saya mengajak tokoh tokoh, pak tolong uji saya, kalau saya gak layak tolong saya jangan dipilih” ujar Miing saat ditemui tim lognews di Restoran Dapoer Miing, Galaxy, Bekasi pada Kamis (23/11/2023).

Juga termasuk ide hebohnya untuk setiap RW ditiap tiap Dapil, mengumpulkan para Caleg untuk berbuat yang sama dengannya, diadu gagasannya dihadapan tokoh, jikapun terjadi Kang Miing akan mendaftar yang pertama untuk diuji.

“Saya mengusulkan, masyarakat harus menunggu Caleg turun kesitu, itulah yang bisa menjadi pilihan, yang tidak turun jangan dijadikan pilihan sebab jangan didik masyarakat untuk selalu membeli kucing dalam karung” Ujarnya.

Bergabung dalam Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Miing maju sebagai Caleg nomor urut 2 untuk DPR RI Dapil Bekasi, Depok, Jawa Barat, penting baginya untuk hadir ditengah masyarakat sehingga keberadaannya sebagai bentuk “awareness” atau kepedulian dan simpati, sehingga masyarakat terdidik untuk memilih berdasarkan kedekatan bukan memilih atas suruhan tim sukses dengan sembakonya.

“Yang dipilih tidak mengenal yang memilih, yang memilih tidak kenal yang dipilih, karena kalau dalam perspektif agama saya, pilihlah pemimpinmu yang kau kenal” Katanya.

Buktinya, saat mengunjungi daerah Jati Asih, Bekasi Selatan, Kang Miing pernah melakukan percobaan dengan menawarkan uang Rp. 100.000 bagi yang mengenali anggota DPR Kota Bekasi.

“Dari sekian banyak anggota DPR, gak akan kenal, kenapa waktu nyaleg si Caleg gak turun ?, yang turun hanya tim sukses membawa bingkisanya dan ada fotonya” ujar Miing.

Moral masyarakat bangsa Indonesia dalam menghadapi pemilu akan dipertaruhkan, politik praktis yang disodorkan memberikan ruang bagi masyarakat untuk dijadikan objek penderita demi kekuasaan sesaat, disadari atau tidak moral yang mudah digadai berimbas pada nasib dan kesejahteraan di lima tahun kedepannya.

Pilihan menjadi abdi masyarakat dengan memilih jalur politik, membuat Miing tak lepas dari cibiran orang terdekat ataupun masyarakat, dengan membuat seolah Kang Miing banting setir karena tidak lagi laku dengan grup lawaknya yang pernah jaya, mengaku sudah ikhlas, Kang Miing tegas menyatakan memang betul dirinya mencari kekuasaan namun kekuasaan yang memihak kepada kepentingan masyarakat melalui prodak politik, bahwa DPR adalah pabrik pemikiran, sehingga orang yang malas berfikir dan bersuara dianggapnya tidak pantas.

“Kesempatan untuk memimpin tidak akan disiasiakan untuk selalu mendengarkan aspirasi dari masyarakat dalam menyampaikan dan memperjuangkannya, dan menyayangkan jika pemimpin diam saja” terangnya.

Karena kekuasaan bisa mengubah rakyat lemah memperoleh kesempatan yang baik dalam hidup berbangsa di Indonesia, hal tersebut yang membuat Miing merasa bahwa kursi itu “mahal banget” karena bisa memberi kebijakan, dicontohkannya jika ada orang miskin yang tidak bisa sekolah tapi karena tanda tangan saya (Miing), dia bisa sekolah, disampaikanya saat menjabat dirinya pernah ke Pandeglang dan Lebak untuk kemudian dibangunkan ruangan sekolah SD, SMP, hingga SMA.

Saat menjabat sebagai anggota DPR komisi X, Kang Miing terkenal vokal, lantang membela masyarakat yang mendambakan kebijakan pro rakyat.

Keselarasan pandangan politiknya dianggap cocok dengan pemikiran Anis Matta, Ketua Umum Partai Gelora membuat Kang Miing memiliki ruang yang nyaman berada ditengah Partai Gelora, terlihat dari beberapa Podcast yang dilakukan bersama Anis Matta dengan Miing sebagai pembawa acaranya.  (Amr-untuk Indonesia)