PEMILU
Sunday, 02 February 2025

Santri Ma'had Al-Zaytun Kembangkan Aplikasi Zirecap untuk Perkapalan Indonesia menuju Poros Maritim Dunia

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id, Indramayu - Tim karya tulis ilmiah Ma'had Al-Zaytun lolos lima besar peserta yang akan berkompetisi di kejuaraan nasional, SMC (Sampan Maritime Competition) tanggal 6/11/2024 bersaing bersama mahasiswa dan SMA atau siswa sederajat di Universitas Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Dalam sesi talkshow bersama wartawan senior HA Nasution, beserta tim lognewsTV pada Jumat 26/10/2024, Nura menceritakan ide pembuatan aplikasi bermula saat berkegiatan ekstrakurikuler perkapalan sering mendapat curhatan barang yang hilang, awalnya kebingungan karena hanya bisa melaporkan ke ustadz mengenai barang yang tiba tiba habis terpakai tapi tidak memiliki data yang akurat hingga akhirnya memutuskan untuk membuat solusi modern yang mudah, sederhana pemakaiannya, tapi dengan tampilan dan menu yang diolah sehingga masih bisa diterima oleh anak muda.

"Awalnya saya lihat dari rekap di ekstrakurikuler perkapalan kan membosankan, jadi ide Nura, Amirah, dan Byla setuju walaupun nekat karena gak tahu apa apa tapi kita mau menyatukan ide" jelas Nura.

Sebelumnya ide Nura pertama kali ditularkan ke Byla, namun dengan bermodal kemampuan mendesainnya Byla tidak begitu optimis.

"Bisa gak? karena kata orang membuat aplikasi tidak bisa seperti petikan jari, tapi mulai dari nol" kata Byla.

Lantas disahut Nura sebagai santri Ma'had Al-Zaytun yang tiap hari dilatih untuk bertoleransi dan hidup bersama dalam zona damai dan harmoni, maka tidak takut kehilangan potensi bila mau berkolaborasi.

"Kita bisa, solidaritas kita kan tinggi untuk maju" sahut Nura.

Hingga akhirnya Nura mengintip temannya yang hobi mengutak atik perangkat Arduino yang digunakan untuk perancang elektronik dan software.

"Wah keren nih Amirah, bisa nih coding, Amirah lah ajak!, Alhamdulilah mau, senang saat itu karena kita mengetahui bahwa kita punya kebisaan masing masing" terang Nura sambil mengekspresikan kegembiraannya.

Kegembiraannya bertambah saat mendapat informasi perlombaan tentang maritim oleh Ustadz Kholid, Guru perkapalan, sehingga membuatnya untuk bekerja keras untuk mendalami berbagai tools, software maupun cara untuk mengkomunikasikannya. Dengan semangat, mereka siap menampilkan bahwa inilah santri Ma'had Al-Zaytun yang telah dididik memajukan perkapalan, dengan perlombaan kali ini berarti bermanfaat untuk Al-Zaytun, untuk maritim dan blue economy. Nura, Amirah, dan Byla kemudian yakin bisa mengembangkan aplikasi untuk administrasi perkapalan, kemudian meningkatkan kemampuan public speaking, penulisan tata bahasa dan semua life skill yang dia dapatkan dari ustadz dan ustadzah. Dalam pembuatannya mereka saling menguatkan terlebih lagi saat harus berulang kali mengubah tampilan atau menu. Menceritakan pengalamannya memproses pembuatan aplikasi Zirecap, Nura mengatakan dengan mengganti huruf dan warna itu sangat mudah, namun bagi Amira satu warna berubah maka kodingpun ikut berubah.

"Bagian koding bergantung pada desain, kita rasa ribet kalau disain nya ganti ganti" curhat Amirah santri asal Malaysia.

"Byla tuh kadang nyaranin bisa gak gini gini? Gimana sih jangan ngeblank, jangan ngeblank, terus ih bagus ya" ujar Nura menceritakan keseruan mereka dalam mengembangkan aplikasi ini.

Nura dan tim mengaku sudah masuk dua bulan untuk diskusi dan bisa dibilang berdebat untuk membuat aplikasi ini namun dirinya mengaku saling menopang.

"Kita sama sama menyatu andaikan gak ada Byla, gak ada yang suport kita, gak ada Amirah gak ada yang mensuport kita" kata Nura.

Nura berterima kasih kepada Syaykh Panji Gumilang, selalu mensuport dan membimbing mereka, sementara itu Byla dan Amirah juga mengucapkan syukur kepada Syaykh Panji Gumilang, sudah membuka jalan untuk berkompetisi ditingkat nasional. Mereka bertekad untuk Aplikasi yang bernama Zirecap (Al-Zaytun Recapitulation) akan mempertahankannya menjadi hak milik, tidak akan menjual hanya saja dengan sukarela akan dibagikan, rencananya dalam jangka panjang, bisa digunakan oleh khalayak umum yang memakai Android karena lebih Mudah dan efisien.

Inisiatif Nura, Amirah, dan Byla untuk selalu mengkomunikasikan idenya dengan mendekat kepada guru mencari informasi dan peluang sehingga membuat mendapatkan pengalaman yang sifatnya nyata dan dapat diungkapkan melalui bakat minat dan karya mereka.

Ustadzah Siti Umawaroh S.Pd., M.P Sebagai wakil II Kepala Madrasah Aliyah Ma'had Al-Zaytun sekaligus penanggung jawab ekstrakurikuler pertanian dan perkapalan mengatakan terus mensuport anak anak kami para santri Ma'had Al-Zaytun untuk mengapresiasikan keilmuannya hingga memaksimalkan kualitasnya menjadi berguna untuk Al-Zaytun khususnya, untuk Indonesia dan Dunia.

Apa yang dilakukan di Ma'had Al-Zaytun menurut Ustadzah Siti Umaroh sesuai tunjuk ajar Syaykh Panji Gumilang untuk mengikuti kurikulum Departemen Agama dan menyelaraskan dengan praktikum, sehingga dengan dasar matimatik dan fisika yang sudah kuat di tingkat Madrasah Aliyah dipadukan dengan program IT menunjang Kemaritiman, kaitan teknologi perkapalan ataupun penunjang perangkat ekonominya dan alat produksi.

Ustadz Kholid Yusuf Eryandi., M.Pd. Sebagai Guru Pengajar Ekstrakurikuler Perkapalan Ma Ma'had Al-Zaytun, mengaku paham betul karakter santrinya, dengan umurnya yang masih muda memungkinkannya banyak mengamati generasi dibawahnya dan paham cara menyatukan mereka dengan metode pembelajaran.

"Mengacu kepada generasi saya yang gak terlalu jauh, paham apa yang diinginkan, disukai, dibutuhkan, dalam kehidupan belajar mereka, saya tentu sangat cepat merespon" ujar Ustadz Kholid.

Dalam pengajarannya, ustadz Kholid memberikan dasar yang cukup kemudian memberikan tantangan untuk menyelesaikan masalah sebagai bahan diskusi berkaitan dengan kebutuhan teknis perkapalan kemudian mereka merespon dengan peluang solusi dengan mendekatkan kepada IT (ilmu dan teknologi) kemudian tugas berikutnya sebagai fasilitator yang memfasilitasi mereka menyelesaikan kebuntuan masalah dalam diskusi dengan menghubungkan praktisi dari Ustadz maupun civitas Ma'had Al-Zaytun.

"Kalau kita berikan semuanya tentu santri sangat sulit menerimanya, namun karena basic kuat, larinya kencang apalagi penemuan ini bisa berguna untuk Al-Zaytun dan Indonesia" kata ustadz Kholid

Kholid selalu mendoakan kesehatan paripurna kepada ustadz dan ustadzah civitas Ma'had Al-Zaytun agar terus berkarya dan memberi terbaik demi keberlanjutan generasi, sehingga apa yang ditampilkan para santri bisa menambah semangat juang, serta ucapan terimakasih atas tunjuk ajar Syaykh Panji Gumilang yang selama ini diberikan menjadi ruh pelanjut nenek moyang kepada para santri ustadz dan Civitas Ma'had Al-Zaytun, serta mendukung sepenuhnya program yang dicanangkan Syaykh Panji Gumilang. (Amri-untuk Indonesia)