Monday, 08 December 2025

PKBM Al-Zaytun Kembali Mengukir Prestasi: Sabet Juara I dan IV Cipta Puisi Tingkat Nasional

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Oleh : Sri Wahyuni dan Ali Aminuloh

Belajar Bukan Sekadar Mengisi Waktu

lognews.co.id - Bagi sebagian orang, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) hanya dipandang sebagai wadah pelengkap, tempat mencari ijazah atau mengisi waktu luang. Namun, PKBM Al-Zaytun justru menghadirkan wajah yang berbeda. Di sini, ibu-ibu rumah tangga, bapak-bapak pekerja, hingga anak-anak muda yang sempat terhenti sekolahnya kembali merajut mimpi. Mereka datang bukan sekadar menuntaskan pendidikan, melainkan benar-benar mencari ilmu, memperluas wawasan, dan menemukan pengalaman baru.

Seperti yang disampaikan setiap awal tahun penerimaan, calon warga belajar tak hanya membawa semangat untuk belajar, tetapi juga menyimpan niat untuk menggali bakat yang mungkin lama terpendam. Dari seni suara, seni tari, hingga seni menulis—semua mendapat ruang di PKBM Al-Zaytun. Perlombaan rutin antar kelas menjadi pemicu, sementara tutor-tutor aktif membuka jalan agar karya-karya santri dewasa ini melesat ke panggung yang lebih luas.

Menyapa Panggung Nasional Lewat Puisi

Awal Agustus 2025, kabar tentang lomba cipta puisi tingkat nasional datang dari Prince Publishing, Bandar Lampung. Dengan tema “Dibalik Merah Putih” dan semangat Tanah Air serta Perjuangan, lomba ini menjadi magnet bagi 18 penulis dari berbagai daerah di Indonesia baik penulis kawakan maupun pemula.

IMG 20250826 WA0021

Tak ingin ketinggalan, Sri Wahyuni, S.Pd., salah satu tutor di PKBM Al-Zaytun, bersama beberapa warga belajar ikut serta. “Kebetulan kesibukan membuat saya baru bisa mengirim di hari terakhir, 15 Agustus. Tapi ternyata Allah memberi jalan,” ungkap Sri sambil tersenyum. Hasilnya mengejutkan: puisinya meraih Juara 1 Karya Terbaik.

Tak hanya itu, Khumayah, warga belajar kelas B1, juga mengukir prestasi dengan meraih Juara 4. Kemenangan ganda ini menjadi bukti nyata bahwa semangat belajar di PKBM Al-Zaytun mampu menembus batas, melahirkan karya yang diakui secara nasional.

Syukur, Prestasi, dan Harapan Baru

Kemenangan ini dirayakan dalam suasana penuh syukur. Bersamaan dengan tasyakuran kelulusan Paket A, B, C tahun 2025, orientasi warga belajar baru, serta penutupan lomba peringatan HUT RI ke-80, gema kemenangan puisi itu semakin bermakna. PKBM Al-Zaytun menjadi saksi bahwa ruang belajar rakyat bisa menyalakan cahaya prestasi, bahkan melampaui batas lokal menuju nasional.

Bagi Sri Wahyuni, ini bukan kemenangan pertama. “Sudah enam kali saya kumpulkan sertifikat, piala, dan buku antologi dari berbagai ajang,” ujarnya. Namun yang membuatnya terharu adalah bagaimana keberhasilan ini ikut menyalakan semangat para warga belajar lain. PKBM Al-Zaytun membuktikan diri bukan hanya sekadar tempat mengejar ijazah, melainkan ladang untuk melahirkan karya dan prestasi.

Epilog: Belajar yang Memerdekakan

Dari ruang sederhana PKBM Al-Zaytun, lahir kisah luar biasa: seorang ibu rumah tangga kini menorehkan nama di tingkat nasional, dan seorang warga belajar yang sempat berhenti sekolah kembali menemukan panggungnya. Pendidikan di sini tidak hanya soal pelajaran di kelas, tetapi juga tentang menemukan jati diri, mengasah bakat, dan memberi arti baru pada kata “belajar.”

PKBM Al-Zaytun telah membuktikan bahwa belajar sejatinya adalah perjalanan memerdekakan diri. Dari tinta puisi yang lahir di sela-sela kesibukan, hingga panggung nasional yang memberi penghargaan, semua bermula dari niat tulus untuk belajar. Dan dari niat itu, prestasi demi prestasi pun lahir, menjadi cahaya yang menyemangati siapa saja untuk tidak berhenti bermimpi. (Amri-untuk Indonesia)