Saturday, 06 December 2025

Gibran Tekankan Peran Anak Muda di Pertanian, Al-Zaytun Jadi Contoh Nyata

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menghadapi tantangan sektor pertanian Indonesia. Menurutnya, anak muda harus menjadi motor inovasi agar pertanian mampu menjawab persoalan produktivitas dan diversifikasi produk.

“Anak-anak muda perlu diberi ruang untuk melakukan riset, R&D, hingga pemanfaatan mekanisasi demi meningkatkan produksi,” ujar Wapres saat menghadiri Panen Raya Jagung di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, Kamis (25/9/2025).

Gibran menambahkan, dukungan infrastruktur, distribusi, dan pengendalian harga juga harus terus dipastikan. Hal ini, kata dia, agar kesejahteraan petani benar-benar bisa meningkat.

“Kami sebagai pembantu Presiden memastikan program prioritas beliau, termasuk visi swasembada pangan, dapat terlaksana dengan baik,” tegasnya.

Lindungi Harga Petani lewat Inpres Jagung

Wapres menjelaskan bahwa pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 Tahun 2025 tentang Pengelolaan Jagung. Regulasi ini dirancang untuk menjaga harga di tingkat petani tetap stabil. Selain itu, Koperasi Merah Putih juga diharapkan menjadi instrumen baru untuk memperbesar skala usaha sekaligus menyejahterakan petani.

Panen raya kali ini menjadi penanda dimulainya musim panen di lahan binaan LPPNU yang mencapai lebih dari 10 ribu hektare. Di lokasi acara saja, seluas 4.453 hektare, diproyeksikan menghasilkan 26.718 ton jagung.

Apresiasi dari Banyuasin

Bupati Banyuasin, H Askolani, menyampaikan terima kasih atas perhatian Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran. Menurutnya, dukungan berupa bibit, pupuk, dan peralatan modern telah menjadikan Banyuasin sebagai Lumbung Pangan Nasional nomor dua sekaligus penopang utama ketahanan pangan Indonesia.

Al-Zaytun Sudah Mulai Gerakkan Anak Muda untuk Riset

Di sisi lain, semangat memberdayakan generasi muda untuk riset pertanian sebenarnya sudah lama dilakukan Mahad Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat. Pondok pesantren ini mendorong santri mudanya terjun langsung dalam penelitian dan inovasi pertanian, mulai dari bibit padi hingga pengembangan pangan berkelanjutan.

Langkah Al-Zaytun ini sejalan dengan ajakan Wapres Gibran, sekaligus menjadi bukti bahwa keterlibatan anak muda dapat memperkuat ketahanan pangan sekaligus mencetak generasi petani modern yang siap menghadapi tantangan masa depan. (Sahil untuk Indonesia)