PEMILU
Saturday, 01 February 2025

Presiden Prabowo Subianto Soroti Masalah Kelaparan dan Makan Gratis di KTT G20

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

 

lognews.co.id, Brazil – Dalam sesi pertama KTT G20 di Brasil mengusung tema 'Building a Just World and a Sustainable Planet', Prabowo menghadiri beberapa sesi dialog. Sesi pertama mengangkat tema 'Fight against Hunger and Poverty' dan sesi kedua bertajuk 'Reform of The Institutions of Global Governance', Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan perhatian mendalam terhadap isu kelaparan dan kemiskinan di Indonesia.

Prabowo menyatakan sangat senang bisa terlibat dalam KTT G20. Menurut dia, bagi negara seperti Indonesia, mengatasi kemiskinan dan kelaparan merupakan hal yang sangat penting.

"Oleh karena itu dalam anggaran saya (APBN Indonesia), saya menghabiskan persentase yang sangat besar untuk pendidikan, karena saya yakin pendidikan akan membawa kita keluar dari kemiskinan. Pendidikan dapat membawa kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat kita," ujarnya. 

"Dalam kehidupan sehari-hari kami masih mempunyai persentase cukup besar penduduk di bawah garis kemiskinan, kami juga melihat 25 persen anak-anak kami kelaparan setiap hari,” lanjut Prabowo.

Prabowo menekankan bahwa meskipun Indonesia merupakan negara terbesar keempat di dunia, masalah kelaparan dan kemiskinan masih menjadi tantangan nyata.

"Kami masih memiliki persentase yang cukup besar dari orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Kami juga memiliki 25 persen anak-anak kami yang kelaparan setiap hari," ungkapnya.

Sebagai langkah konkret, Prabowo menjelaskan bahwa pemerintahannya mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk pendidikan dan program makanan gratis bagi anak-anak. 

"Makanan gratis untuk anak-anak kami adalah bagian vital dari strategi kami agar mereka bisa mendapatkan manfaat pendidikan," tambahnya.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo duduk di antara Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, dan Presiden Argentina, Javier Milei. Presiden Brasil, Lula da Silva, juga menyoroti ketimpangan sosial global, dengan sekitar 733 juta orang masih kekurangan gizi meskipun dunia memproduksi hampir 6 miliar ton makanan setiap tahun.

Prabowo optimis bahwa pemerintahannya dapat mengatasi masalah kelaparan dalam tiga tahun ke depan dan berkomitmen untuk mencapai ketahanan pangan dan energi dalam waktu empat hingga lima tahun. 

"Kami akan mandiri dari sisi energi dalam empat tahun, dan dalam lima tahun kami percaya diri dapat berkontribusi pada Aliansi Global Melawan Kemiskinan dan Kelaparan," pungkas Prabowo (Amri-untuk Indonesia).