PEMILU
Friday, 20 September 2024

Kapal Kayu Al Zaytun ke - 3 Bernama Connie RHKB "Djung Pantura Java"

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

lognews.co.id, Indramayu - Al Zaytun terus membangun dengan menyimpul tiga sektor penting yakni bidang pendidikan, ekonomi darat dan ekonomi laut. Hal itu disampaikan oleh Syaykh Panji Gumilang saat dimulakannya pembuatan kapal kayu LKM 03 yang bernama Connie RHKB Jung Pantura Java pada Rabu, (4/8/2924).

"Pembangunan seperti ini harus berbarengan, darat, laut, dan pendidikan itu harus bersatu" ujar Syaykh berbincang hangat menjelang sebelum meresmikan pemasangan lunas serang dan patok gading kapal kayu tradisional ke - 3.

Diketahui Dr. Rahakundini Laspetrini, M.Si atau lebih dikenal dengan nama Connie Rahakundini Bakrie adalah seorang akademisi, penulis, pengamat bidang militer dan pertahanan keamanan berdarah campuran Suku Sunda dan Gorontalo. 

Dengan peluncuran kapal kayu tradisional dalam program blue economy dan pendidikan vokasi lainnya berupa pertanian atau green economy yang diajarkan kepada para santri merupakan perwujudan dari Ma'had Al Zaytun sebagai pusat pendidikan pengembangan budaya toleransi dan perdamaian menuju masyarakat sehat, cerdas, dan manusiawi, melalui pendidikan mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas, yaitu kader kelautan, kader pertanaian dan kader pertukangan.

"Harus ada kader pertukangan untuk kapal, pertukangan yang membantu pelaksanaan pertanian" jelas Syaykh. 

Syaykh menjelaskan akan membuat kapal yang indah dan nyaman salah satunya dari segi arsitektur untuk anak buah kapal (ABK), tempat tidur nahkoda akan dibuat sebagus mungkin dengan bahan kayu jati mas (pohon jati Al zaytun) yang diplitur bukan dicat. 

Kapal kayu ke tiga ini menjadi yang paling besar setelah kapal kayu LKM 01 Gunung Surowiti dan kapal kayu LKM 02, bahkan lebih besar dari kapal legendaris yang mulai dilupakan yaitu djung java atau jung (kapal) jawa, yang menjadi armada terbesar pada masa kejayaan Majapahit dan dikenal oleh para pelaut dunia pada abad ke - 14.

"Tidak terlalu lama kita memiliki kapal yang boleh diadu pembuatan kapal kayunya" jelas Syaykh. 

Selanjutnya dipimpin oleh Syaykh, persemian lunas kapal dilakukan setelah selametan, menikmati tiga tumpengan nasi kuning kemudian dengan melibatkan para eksponen 

Ma'had Al Zaytun dan pekerja pembuatan kapal, berbaris rapih menghadap ke laut samudra biru, memegang lunas kapal kemudian mendoakan bersama sama seraya melakukan gedruk bumi 3 kali.

Kapal ke - 3, Connie Djung Pantura Java adalah bentuk kecintaan kepada bangsa dan kemaritiman, degan ini mampu mengembalikan kejayaan maritim Indonesia raya utamanya melalui pembuatan kapal yang dilakukan oleh Al Zaytun sesuai dengan visi 1.000 tahun Indonesia kedepan dengan remontada from within (kebangkitan dari dalam) 

Remontada menjadi semangat mengembalikan kejayaan Indonesia, sejarah mencatat sehari pasca kemerdekaan, yakni pada tanggal 18 Austustus 1945, UUD 1945 berhasil disahkan sebagai konstitusi, dengan nilai nilai dasar negara itulah perlunya semangat from within (dari dalam), inilah yang menurut Syaykh Remontada from within membangun 1.000 tahun yang akan datang berdasar UUD '45. (Amr - untuk Indonesia)