Sunday, 14 December 2025

Berani Bersaing, Sugeng Sukses Berbisnis Jajanan Serabi Solo “Nyobo Tuman”

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id, - Di kawasan Padurenan Bekasi, lapak penjual kue pagi, sudah ramai didatangi pelanggan sekitar komplek perumahan,

Jajanan yang disediakan bervariasi, dari jenis kue basah yang manis dengan isian gula jawa, beberapa ada yang diberi tambahan buah, atau kuah gurih dari santan, fla atau gula cair, jajanan ini hanya cocok dikonsumsi pagi hari.

Berbeda dengan kue basah, kue kering masih tetap enak untuk dimakan sampai sore atau malam hari,  dengan rasa yang asin, pedas, hingga diberi tambahan bumbu kacang atau mayones.

Semakin banyak ragam varian jajanan, menguntungkan pembeli yang bisa berganti ganti makanan untuk disajikan atau disantap.

Gambaran diatas lantas dijadikan peluang bagi pemuda dengan menjajakan jajanan khas solo yaitu serabi yang ia namakan nyobo tuman, nampaknya mendapatkan penggemar di lapak-lapak pedagang.

melalui sistem titip dan ambil, serabi solo tidak memberatkan penjual, pak sugeng berucap selaku owner serabi nyobo tuman disebutnya sebagai keluarga yang sama sama mencari rezeki.

Hijau daun pisang dipilih untung menggulung serabi, selain menjaga surabi tetap segar juga menambah aroma harum yang kuat dan khas.

Kunci keberasilan salah satunya dengan tetap menjaga rasa, pemilihan santan kelapa sebagai bahan utamanya, untuk itu secara hati hati sugeng mempunyai langganan pemasok kelapa muda yang daging kelapanya manis, memilih kelapa yang masih baru dipetik menjadikan rasa gurh dari santan ini menyegarkan.

Saat setelah sahutan adzan subuh, para pekerja dengan bunyi mesin motor bersiap mengantarkan serabi solo kelapak lapak penjual sebekasi.

Sebelumnya kesibukan produksi serabi dimulai sejak pukul 9 malam, mulai dari pengupasan dan pemarutan kelapa, selanjutnya pencampuran santan dan tepung dilakukan dengan mesin khusus yang dioperasikan sepanjang malam sehingga membentuk adonan yang lembut merata, dan bagian akhirnya semua adonan dimasak diatas tungku kecil berbahan tanah liat, dibolak balik dan diberi toping seperti cokelat, nangka, keju, dan original.

Penggemar serabi ada yang mengira penyajian serabi perlu ditambahkan kuah gula jawa lagi, padahal serabi solo langsung dari daging atau adonan yang sudah siap saji, jadinya sudah manis dan gurih dengan toping aneka rasa, berbeda dengan serabi bandung yang dagingnya bulat dan tebal ditengah, harum aroma kelapa dan rasanya tawar, hal tersebut yang menjadikan serabi solo memiliki ciri khas lebih mudah memakannya karena hanya membuka bungkusan plastik bening dilapisan pertama dan membuka gulungan daun pisang dilapisan kedua, dagingnyapun bulat dan merata, walau cenderung lebih tipis namun jadi kelebihan karena aroma kelapa yang sedikit hangus membuat rasa kelapanya jadi kuat.

Serabi solo nyobo tuman cocok untuk jajanan atau pakanan untuk cemilan, bekal makanan pagi yang bisa dibawa bawa serta biasa dibeli untuk keperluan acara keluarga, selain lebih praktis serta tanpa harus membuatnya sendiri.

Pemilik usaha bernama lengkap Sugeng Widodo, ingin mempopulerkan makanan kebanggaan daerahnya, tidak hanya dengan bekerjasama dengan para pelapak, dirinya juga membuka tempat pelatihan atau workshop yang beralamat di Kabupaten Bekasi tepatnya di Jl. Bantar Gebang Setu No.RT.004, RT.003/RW.006, Padurenan, Kec. Mustika Jaya, Kota Bks, Jawa Barat 17156, Indonesia.  (Amr-untuk Indonesia)