PEMILU
Saturday, 01 February 2025

Penemu Teknologi Nikuba Kecewa Ferrari dan Lamborghini Tak Bayar Kompensasi Hak Cipta

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id, Penemu teknologi Nikuba, Aryanto Misel, mengungkapkan kekecewaannya setelah mengunjungi Italia untuk bertemu dengan Ferrari dan Lamborghini. Ia mengklaim bahwa kedua perusahaan tersebut tidak mau membayar kompensasi atas hak cipta teknologi Nikuba yang ia kembangkan.

Aryanto Misel, seorang pria asal Cirebon, Jawa Barat, datang ke Italia bersama dua anggota timnya. Selama empat hari, ia mempresentasikan teknologi Nikuba yang diklaim mampu mengubah air menjadi bahan bakar hidrogen. Namun, selama pembahasan, Ferrari dan Lamborghini meminta Aryanto untuk merancang Nikuba secara langsung.

Terkait permintaan tersebut, Aryanto sengaja tidak membawa prototipe Nikuba yang telah ia buat. Ia khawatir bahwa perusahaan-perusahaan otomotif tersebut akan membongkar dan merancang ulang Nikuba. Namun, ia terkejut saat mengetahui bahwa Ferrari dan Lamborghini telah menyiapkan versi Nikuba buatan Rumania.

Aryanto mengaku kesal dan kecewa karena diminta untuk memperbaiki versi Nikuba yang berbeda tersebut. Ia hanya menghidupkan Nikuba yang terhubung langsung dengan kendaraan, namun belum sampai pada tahap kendaraan tersebut benar-benar berjalan.

Selama pertemuan tersebut, Aryanto juga kecewa karena tidak ada pembahasan mengenai biaya kompensasi hak cipta Nikuba. Ia merasa bahwa Ferrari dan Lamborghini hanya memanfaatkannya sebagai "tukang servis" untuk versi Nikuba buatan Rumania.

Aryanto Misel mengakui kekesalannya dan menyesal telah melakukan perjalanan jauh ke Italia tanpa mendapatkan kejelasan. Ia merasa bahwa kunjungannya hanya menjadi sia-sia.

Aryanto juga menyebut bahwa ia meminta Ferrari dan Lamborghini untuk membayar kompensasi sebesar Rp 15 miliar agar teknologi Nikuba bisa diadopsi. Namun, selama presentasi yang diberikan, tidak ada tawaran kompensasi yang diajukan.

Perjalanan Aryanto Misel ke Italia untuk bertemu dengan Ferrari dan Lamborghini telah berlangsung selama 17 hari. Selama waktu itu, ia fokus dalam presentasi teknologi Nikuba di hadapan para insinyur kedua perusahaan otomotif tersebut. Aryanto mengungkapkan bahwa selama lima tahun pengembangan Nikuba, ia telah menghabiskan banyak waktu dan biaya.

 

Meskipun demikian, Aryanto tidak menolak untuk memberikan kunci alat konversi air menjadi bahan bakar kepada Ferrari dan Lamborghini, asalkan ada kompensasi hak cipta yang sesuai dengan yang telah disebutkan sebelumnya. (rifai)