Friday, 19 December 2025

Panglima TNI: Pilot Susi Air Diancam Dibunuh oleh KKB dalam Waktu 2 Bulan, Upaya Penyelamatan Dilakukan Hati-hati

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id - Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, memberikan pernyataan terkait ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap Pilot Susi Air Captain Philip Mark Mehrtens. Ia menegaskan bahwa TNI saat ini sedang berupaya melakukan penyelamatan dengan tekad yang kuat. "Tadi sudah disampaikan oleh Pak Mahfud, kita tidak dapat menjelaskan secara rinci tentang taktik dan strategi yang kita gunakan. Namun, yang pasti, kita berusaha untuk menyelamatkan nyawa," ujar Yudo di Jakarta pada Senin, 29 Mei 2023. Ia memastikan bahwa proses penyelamatan akan dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada korban jiwa.

Lebih lanjut, Yudo mengungkapkan bahwa terdapat beberapa kendala yang membuat prajurit TNI menghadapi kesulitan dalam menyelamatkan Pilot Susi Air tersebut. "Seperti yang disebutkan oleh Pak Presiden, terdapat kendala cuaca dan kendala medan yang kita hadapi. Terdapat juga kendala-kendala lain yang tidak dapat saya ungkapkan di media," paparnya.

Yudo menjelaskan bahwa TNI juga telah melakukan proses negosiasi dengan melibatkan sejumlah tokoh agama dan masyarakat. "Kami telah melakukan negosiasi dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Kami juga berupaya maksimal dalam berkomunikasi dengan PJ bupati agar semua upaya dapat dilakukan secara damai. Negosiasi damai adalah yang kami upayakan secara terus-menerus," jelas Yudo.

Di sisi lain, Yudo mengakui bahwa pemerintah telah melakukan negosiasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk membebaskan Philip. Ia menghormati usaha penyelamatan melalui pendekatan damai. "Kami menghormati adanya upaya tokoh masyarakat dalam menyelesaikan masalah ini secara damai, dan mereka juga berharap agar tidak terjadi kontak tembak antara TNI-Polri. Kami berusaha memenuhi harapan tersebut," tambah Yudo.

Sebelumnya, Pilot Susi Air yang ditahan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Capt Philip Marks Mehrtens, mengungkapkan bahwa dirinya akan ditembak jika Indonesia tidak mengakui kemerdekaan Papua. Dalam sebuah video yang beredar, Mehrtens mengungkapkan bahwa ia diberi waktu selama 2 bulan agar negara lain berkomunikasi dengan Indonesia mengenai kemerdekaan Papua. "Jika dalam 2 bulan mereka tidak berbicara mengenai Papua, mereka [KKB] akan menembak saya," ujar Mehrtens dalam video tersebut.

Di sisi lain, Rumianus Wandikbo dari KKB meminta kepada Selandia Baru, Australia, dan negara-negara Barat untuk memulai pembicaraan dengan Indonesia mengenai kemerdekaan Papua. Ia menegaskan bahwa KKB tidak meminta uang, melainkan hanya memperjuangkan hak kedaulatan kami. (rifai)