PEMILU
Monday, 23 September 2024

Miris, Badan Amal Di Inggris Harus Aktif Cari Anak Sekolah Yang Bersembunyi Karena Kelaparan

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

 

Lognews201.com,  Jakarta-Resesi ekonomi tengah melanda sebagian negara-negara di belahan dunia, seperti yang terjadi di Inggris, perekonomian semakin sulit di Inggris sehingga mengakibatkan biaya hidup terus meroket.

Kisah pilu itu diceritakan oleh Badan amal yang menyediakan makanan di sekolah,  Chefs in School,  tentang kondisi anak anak Inggris di sekolah.

"Kami mendengar soal anak-anak yang sangat lapar, mereka memakan karet di sekolah," kata kepala eksekutif Chef in Schools, Naomi Duncan.

 "Anak-anak datang karena belum makan apa-apa sejak makan siang sehari sebelumnya. Pemerintah harus melakukan sesuatu,  " ujar Duncan.

Dikabarkan di salah satu sekolah di Lewisham,  Tenggara London, ada anak yang bahkan pura-pura makan dari kotak kosong.

Sekolah anak itu tak menyediakan makanan gratis. Anak itu juga tak ingin teman-temanya tahu bahwa di rumahnya tidak ada makanan.

Anggaran yang terlalu besar dari badan amal dijelaskan Duncan adalah untuk bisa membagikan makanan ke anak-anak yang tak mampu.

Duncan ingin semua anak-anak bisa mendapat makanan gratis.

Seperti dikutip The Guardian,  Duncan mengatakan bahwa tentu menyakitkan bagi nya,  pihaknya secara aktif keluar dan mencari anak-anak yang bersembunyi di taman bermain karena mereka tidak berpikir mereka bisa mendapatkan makanan, dan memberi mereka makan.

Berdasarkan jajak pendapat, banyak guru yang membeli pemanggang sehingga mereka bisa menyediakan sarapan untuk anak-anak yang kelaparan.

Dilansir CNN Indonesia, ada salah satu sekolah sebagaimana yang diceritakan Duncan bahwa di Streatham yang sejak lama mengalami kesulitan dana untuk memberi makan 50 anak,  namun kondisi semakin sulit karena saat ini permintaa bantuan makanan melonjak hingga menjadi untuk 100 anak.

Sejumlah kepala sekolah di Inggris mengatakan pemerintah tak memperhatikan sekolah-sekolah di tengah krisis ini.

Lebih lanjut  turut buka suara  juga Presiden Asosiasi Persatuan Kepala Sekolah,  Paul Gosling terkait kondisi tersebut.

"Pemerintah mengetahui saat anak-anak datang di pagi hari kelaparan dan kedinginan. Sekolah harus mengambil langkah untuk membantunya," kata Gosling.

"Namun, saat ini tak benar meninggalkan kami tanpa dukungan ekstra,  " ujar Gosling

Dengan tagihan energi yang besar dan kenaikan gaji guru yang tak didukung pemerintah menurutnya bisa membuat ratusan sekolah mengalami defisit anggaran.  (Dudung/Amr-Untuk Indonesia)