Oleh: Ali Aminulloh
lognews.co.id - Kamis 11 September 2025, di pagi yang cerah, Aula Gedung PGRI Kabupaten Indramayu menjadi saksi bisu sebuah momen spiritual yang penuh makna. Aroma kebersamaan dan kekhusyukan menyelimuti setiap sudut ruangan saat Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H sekaligus Khatmil Qur’an. Acara yang dimulai tepat pukul 09.00 WIB ini bukan sekadar agenda seremonial tahunan, melainkan refleksi mendalam dan napak tilas atas perjuangan Rasulullah SAW—sosok pendidik agung yang menjadi panutan bagi seluruh umat manusia.

Di hadapan para guru dan tenaga kependidikan, Wakil Bupati Indramayu, H. Syaefudin, SH. MH., hadir memberikan dukungan penuh. Suasana semakin sarat makna ketika Kepala Dinas Pendidikan, Dr. H. Caridin, S.Pd., M.Si., menyampaikan pesan yang menggugah hati. Beliau menekankan pentingnya peningkatan religiusitas sebagai bagian integral dari keberhasilan Program Indramayu Reang. Sebab pendidikan sejatinya bukan hanya tentang transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang pembentukan karakter, akhlak, dan spiritualitas.
Program Reang Belajar sendiri merupakan salah satu langkah percepatan pembangunan Indramayu. Melalui program ini, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan mendorong partisipasi pendidikan dan memperpanjang rata-rata lama sekolah. Namun, sebagaimana diingatkan Dr. Caridin, pendidikan yang berkualitas tidak akan pernah lepas dari pondasi religiusitas yang kuat. Ilmu tanpa iman dapat melahirkan kesombongan, tetapi ilmu yang ditopang iman akan menumbuhkan keberkahan dan kebaikan bagi sesama.
Puncak acara semakin khidmat dengan tausiah yang disampaikan oleh Ustadz Zaki dari Singaraja. Dengan tutur kata menyejukkan, beliau mengajak hadirin untuk kembali mengenang jasa Rasulullah SAW—bukan hanya sebagai Nabi, tetapi juga sebagai pendidik yang penuh kasih sayang, sabar, dan bijaksana. Rasulullah mengajarkan bahwa mendidik bukanlah sekadar mengisi pikiran, melainkan juga membentuk hati dan jiwa. Setiap kalimat Ustaz Zaki bagaikan lentera, mengingatkan para pendidik bahwa tugas mereka sejatinya adalah melanjutkan warisan Rasulullah dalam membimbing generasi.

Rangkaian acara ditutup dengan doa penuh kekhusyukan yang dipimpin oleh Bapak Didi Rakidi, salah seorang kepala sekolah di Indramayu. Doa itu seakan menjadi ikatan spiritual yang menyatukan harapan seluruh hadirin agar pendidikan di Indramayu selalu dilandasi nilai keagamaan. Kebersamaan semakin terasa hangat saat acara ditutup dengan tradisi makan tumpeng bersama, simbol rasa syukur dan eratnya persaudaraan.
Kegiatan ini menegaskan bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu bukan hanya berkomitmen pada tugas administratif, tetapi juga serius dalam menghidupkan nilai-nilai religiusitas di tengah jajaran pendidik. Inilah bukti nyata bahwa pendidikan yang baik harus bertumpu pada keseimbangan antara ilmu dan iman.
Momentum Maulid Nabi ini seyogianya menjadi pengingat bagi kita semua, terutama para pendidik. Bahwa sekolah dan lembaga pendidikan tidak semata-mata ditujukan untuk melahirkan generasi yang cerdas secara akademis, tetapi juga generasi yang beriman, berakhlak, dan berkarakter mulia. Dengan religiusitas sebagai fondasi, ilmu pengetahuan akan lebih bermakna, dan pendidikan akan benar-benar menjadi jalan menuju keberkahan, kebaikan, dan kemajuan yang hakiki.


