PEMILU
الجمعة، 20 أيلول/سبتمبر 2024

Transaksi Miliaran untuk Merakit Bom dengan Modus Pembelian Sajadah Terungkap, Kata Mahfud MD

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Mahfud MD, mengungkap adanya transaksi bernilai miliaran rupiah yang digunakan untuk merakit bom dengan modus pembelian sajadah. Pernyataan ini disampaikan oleh Mahfud saat memberikan sambutan dalam Pengarahan Gerakan Literasi Digital di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada hari Selasa, 13 Juni 2023.

Mahfud awalnya menyampaikan tentang bagaimana teknologi digital telah menjadi media baru bagi kelompok teroris untuk melancarkan aksi kejahatan. Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa teknologi digital menjadi ruang bagi kelompok teroris untuk merekrut anggota baru. Mahfud mengutip, "Saudara, juga ada cyber terrorist di mana teknologi digital telah memberikan alat baru bagi kelompok teroris untuk melancarkan serangan dan merekrut anggota baru untuk merencanakan serangan."

Selanjutnya, Mahfud menyatakan bahwa Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah menemukan banyak transaksi keuangan yang mencurigakan sebelumnya. Salah satu transaksi tersebut terkait dengan pembelian sajadah dengan nilai transaksi mencapai miliaran rupiah yang digunakan untuk merakit bom. Mahfud menjelaskan, "Jadi saya lihat berapa banyak yang mencurigakan bahwa ini untuk terorisme. Ngirim uang ke suatu daerah. Apa? Ini memesan produk sajadah di sebuah tempat di Jawa Timur. Uangnya miliaran. Tapi tidak ada feedback-nya dari perusahaan yang dikirimi itu, sajadah." Ia melanjutkan, "Yang kemudian setelah dilacak-dilacak itu digunakan untuk merakit bom, dan sebagainya-sebagainya. Begini ini."

 

Selain itu, Mahfud juga mengingatkan tentang serangan siber yang disponsori oleh suatu negara dengan tujuan melakukan pengintaian dan pencurian data serta informasi. Mahfud juga menyebutkan kasus Bjorka, pelaku penyerangan terhadap sejumlah website milik pemerintah yang sempat menghebohkan masyarakat. "Di sini ada data pribadi bocor, Bjorka, pembicaraan telepon antara presiden dengan menteri bocor dulu Wikileaks, dan bisa lebih dahsyat dari itu, hanya saja ini tidak kita ketahui," tambahnya. (rifAI)