PEMILU
الأحد، 22 أيلول/سبتمبر 2024

Kualitas Udara di Jakarta Mencemaskan Menurut Indeks Kualitas Udara (AQI) dan Tingginya Tingkat Polusi PM2.5

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id, Kualitas udara di Jakarta semakin mencemaskan dengan meningkatnya polusi udara yang terlihat dari Indeks Kualitas Udara (AQI) dan tingkat polusi partikulat PM2.5. AQI adalah sistem pengukuran yang digunakan untuk menentukan kualitas udara dalam suatu daerah, dengan kategori yang berkisar dari baik hingga buruk. Sayangnya, Jakarta terus mengalami peningkatan angka AQI yang mengindikasikan adanya masalah serius terkait polusi udara.

Salah satu parameter yang digunakan dalam AQI adalah partikulat PM2.5, yang mengacu pada partikel udara berukuran kecil dengan diameter 2.5 mikrometer atau kurang. Partikel ini sangat kecil sehingga dapat dengan mudah masuk ke dalam sistem pernapasan manusia dan berdampak negatif pada kesehatan. Jakarta mengalami tingkat polusi PM2.5 yang mengkhawatirkan, yang menandakan adanya paparan tinggi terhadap partikel-partikel berbahaya di udara.

Dalam beberapa tahun terakhir, polusi udara di Jakarta menjadi isu yang semakin mendesak. Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, lalu lintas yang padat, serta aktivitas industri yang meningkat menjadi faktor-faktor utama yang berkontribusi terhadap polusi udara di ibu kota. Emisi kendaraan bermotor, pembakaran sampah, dan aktivitas industri yang tidak ramah lingkungan menjadi sumber utama polusi udara di kota ini.

Dampak dari polusi udara yang tinggi sangat merugikan kesehatan masyarakat. Partikel PM2.5 dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata, batuk, serta masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung dan paru-paru. Kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya menjadi lebih rentan terhadap dampak negatif polusi udara ini.

Pemerintah dan berbagai pihak terus berupaya untuk mengatasi masalah polusi udara di Jakarta. Langkah-langkah telah diambil, seperti pengurangan emisi kendaraan, pengelolaan limbah yang lebih baik, dan penghijauan kota. Namun, tantangan yang dihadapi tetap besar mengingat kompleksitas permasalahan polusi udara dan meningkatnya pertumbuhan perkotaan.

Masyarakat juga memiliki peran penting dalam memperbaiki kualitas udara. Peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, penggunaan transportasi umum, serta pengurangan penggunaan bahan bakar fosil dapat membantu mengurangi emisi dan polusi udara di Jakarta.

Diperlukan kerja sama yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mengatasi masalah polusi udara ini. Selain itu, pengawasan dan penegakan hukum terhadap aktivitas yang menyebabkan polusi udara. (rifAI)