الأحد، 14 كانون1/ديسمبر 2025

Langkah Pertolongan Pertama untuk Luka Akibat Terjatuh dari kendaraan Roda Dua

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id, Jakarta -  Luka akibat terjatuh dari motor, sekecil apapun, dapat meninggalkan bekas dan berisiko sulit dihilangkan apabila tidak segera dirawat. Terlebih lagi jika luka tersebut mengalami pendarahan hebat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah-langkah awal pengobatan yang tepat agar luka tidak semakin parah dan terhindar dari infeksi.

Langkah Pertama: Cuci Tangan

Langkah pertama yang wajib dilakukan saat mengalami cedera akibat terjatuh dari motor adalah mencuci tangan hingga bersih. Tangan merupakan bagian tubuh yang paling sering bersentuhan dengan berbagai benda, sehingga berpotensi menjadi sarang bakteri dan kuman. Jika tangan yang kotor langsung menyentuh luka, risiko infeksi akan meningkat. Masyarakat diimbau untuk mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik di bawah air mengalir sebelum menangani luka. Bagi pemilik kulit sensitif, disarankan menggunakan sabun dengan komposisi ringan agar kulit tidak menjadi kering.

Hentikan Pendarahan

Setelah memastikan tangan bersih, langkah berikutnya adalah memeriksa kondisi luka. Pada umumnya, luka ringan akan berhenti berdarah dengan sendirinya. Namun, jika pendarahan terus berlangsung, segera tekan luka dengan perban, kasa steril, tisu, atau kain bersih selama sekitar 15 menit. Mengangkat bagian tubuh yang terluka lebih tinggi dari jantung juga dapat membantu memperlambat laju pendarahan.

Bersihkan Luka dengan Benar

Langkah selanjutnya adalah membersihkan luka dari kotoran, pasir, atau benda asing menggunakan air mengalir selama 5-10 menit. Kulit di sekitar luka juga perlu dibersihkan dengan sabun, namun hindari sabun langsung mengenai luka terbuka. Jika rasa sakit tidak tertahankan, luka dapat dibersihkan dengan kain bersih atau kasa steril yang dibasahi larutan garam (NaCl) atau air hangat. Proses pembersihan harus dilakukan secara perlahan agar luka tidak semakin parah.

Oleskan Krim atau Salep

Setelah luka bersih dan kering, oleskan petroleum jelly, krim, atau salep antibiotik tipis-tipis pada area luka, terutama pada bagian lutut yang sering terbuka dan rentan infeksi. Penggunaan salep ini bertujuan menjaga kelembapan luka sekaligus mencegah terbentuknya jaringan parut. Namun, masyarakat juga diingatkan untuk memperhatikan reaksi kulit terhadap salep yang digunakan.

Tutup Luka dengan Perban atau Kasa Steril

Luka yang terbuka sangat rawan terkena bakteri dan kuman. Oleh karena itu, luka sebaiknya ditutup dengan perban atau kasa steril untuk menjaga kebersihan serta mempercepat proses penyembuhan. Luka gores kecil yang tidak parah dapat dibiarkan terbuka, namun tetap pastikan area tersebut bersih.

Ganti Perban Secara Rutin

Perban atau kasa yang menutup luka harus diganti secara rutin, minimal satu hingga dua kali sehari, atau setiap kali perban basah dan kotor. Jika perban terasa lengket saat akan dilepas, basahi terlebih dahulu dengan air atau larutan garam untuk mengurangi rasa sakit. Penggantian perban secara teratur akan menjaga luka tetap bersih dan memudahkan pemantauan proses penyembuhan.

Amati Tanda-Tanda Infeksi

Langkah terakhir adalah mengamati apakah muncul tanda-tanda infeksi pada luka, seperti kulit memerah, bengkak, muncul nanah, sensasi panas, atau demam. Risiko infeksi akan semakin tinggi jika dalam lima tahun terakhir belum menerima vaksin tetanus. Jika tanda-tanda infeksi muncul atau luka tidak kunjung membaik, masyarakat disarankan segera berkonsultasi ke dokter.

Segera Ke Dokter Jika Luka Parah

Jika luka sangat dalam, pendarahan tidak berhenti meski sudah ditekan, luka sangat kotor, atau korban tidak sadarkan diri, segera cari pertolongan medis di fasilitas kesehatan terdekat.

Penanganan luka yang cepat dan tepat sangat penting untuk mempercepat proses penyembuhan dan meminimalkan risiko komplikasi. Pastikan selalu menjaga kebersihan tangan dan alat yang digunakan selama proses perawatan luka. (Amri-untuk Indonesia)